Page Detail

Ulet Kunci Mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah FIB,  Lolos Pendanaan Start Up Contest Digital Preneur dari UNS

Ulet Kunci Mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah FIB, Lolos Pendanaan Start Up Contest Digital Preneur dari UNS

 

Berwirausaha mendidik anda untuk, menjadi orang yang ulet dan kreatif dalam bersaing. kalimat tersebut yang mampu mendeskripsikan Endah Mutia Rahma mahasiswa Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB), UNS, ketika terjun dalam dunia usaha. Berkat keuletan dan daya kreatifnya mahasiswa Ilmu Sejarah semester 5 ini lolos pendanaan Start Up Contest Digital Preneur dari UNS. Setiap prestasi pasti terdapat faktor utama yang menjadi stimulus, hal tersebut dapat kita ambil sebagai contoh dan aplikasikan jika itu memang dianggap relevan. 

Endah menekuni usaha dibidang pembuatan totebag (tas dari blacu), pouch untuk promosi, souvenir dan merchandise. Sealin sisi keuletan berwirausaha, menurutnya faktor utama kenapa dia berhasil mendapatkan pendananan dari universitas, karena usaha yang dia tekuni memang tidak lekang dimakan oleh waktu, setiap saat pasti orang memerlukan tas dan cenderamata. Khusus untuk totebag sendiri, saat ini tengah  banyak digandrungi oleh para muda/mudi. Usaha mahasiswa kelahiran Tangerang ini diberi nama Dregil Craft.

“Saya mulai mencoba menjadikannya (Dregil Craft), sebagai usaha di pertengahan tahun 2019, namun sedari masih kecil, saya suka dengan kerajinan tangan dan piawai membuat tas. Awalnya masih digunakan untuk pribadi, dengan motif yang lucu dan menarik, kemudian beberapa teman ada yang minta tolong dibuatkan totebag juga. Berawal dari sana, banyak requestan, Alhamdullilah mungkin ini yang dinamakan, kecil-kecil lama-lama jadi bukit. Yang paling mendasar kita jangan pernah menyerah dan putus asa. Ulet dan berdoa itu kuncinya.  Nama Dregil Craft sendiri penuh yang menciptakan ibu saya, dregil diambil dari bahasa Jawa yang mempunya arti rajin dan banyak menghasilkan uang, kemudian kata craft karena memang menekuni usaha  dibidang craft (kerajinan tangan)”ungkapnya.

Masa pandemi Covid 19 Dregil Craft praktis, hanya bisa fokus melakukan marketing melalui media sosial, yang sebelumnya masih mendapat ruang display dari toko relasinya, karena imbas dari badai pandemi terpaksa toko tersebut harus melakukan pembatasan. Bagi Endah sebagai pemuda wajib untuk terus berkarya, jangan hanya tengadah kalah oleh keadaan. “Biasanya bisa dititipkan kesana kemari, pandemi ini membuat semua terbatasi. Menurut saya pemuda harus selalu berusaha dan berkaya, jangan kalah oleh keadaan” tegasnya.

 Masa pagebluk ini memang semua usaha terasa gelap, lewat perbincangan dengan Endah terdapat point, yang patut kita tiru dan menjadikan motivasi untuk kita terus melenggang dalam berwirausaha. “Coba saja dulu, soal laku atau tidaknya itu urusan belakang. Karena saya pernah mendengar kalimat seperti ini, semua produk itu pasti akan laku, selama kita terus berusaha memperkenalkan dan menawarkan produk tersebut” pungkasnya.