Tendik FIB UNS Adakan Kegiatan Peningkatan Softskill Pembinaan Karakter Dan Team Building
Langit Bandungan Semarang Jawa Tengah, teduh memayungi kegiatan peningkatan softskill pembinaan karakter dan team building Tenaga Kependidikan (tendik) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS bertajuk Quantum Leap (22,23/10/2021). Kegiatan yang berlatar di Griya Persada Convention Hotel & Resort ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme, dan kompetensi bagi para tendik.
Menurut Wakil Dekan Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Logistik FIB UNS, Dr. Henry Yustanto, M.A menyatakan bahwa kegiatan ini selain membuka pandangan, pengalaman, dan pemikiran juga memberikan penyegaran. “Pandemi Covid-19 seolah memasung semua kegiatan yang bersifat langsung, ketika semua sudah mereda, kegiatan semacam ini dapat memberikan dampak positif. Namun, tetap patuhi protokol kesehatan” ungkapnya.
Jendela Nusantara yang dipilih untuk menuntun kegiatan ini membuka dengan games, untuk memecah kebekuan dan mencairkan suasana menjadi hangat karena tercurahnya rasa kebersamaan, hal tersebut seolah mengayuh anggapan bahwa dengan bersama dan saling bersatu rasa segala tantangan akan ringan untuk dijinjing.
Selain berbagi tawa melalui permainan, kegiatan ini juga menyisipkan sesi motivasi sebagai puncak acara yang disi oleh Nardi Hidayat (Motivator dan Direktur Jendela Nusantara). Sebelum sesi motivasi Prof. Dr. Warto, M.Hum memberikan sambutan dan rasa terimakasihnya. “Melalui kegiatan ini diharapkan kami dapat termotivasi, kemudian kembali pulang dengan membawa jiwa serta tenaga baru yang siap menghadapi tantangan” ujarnya.
Sapaan renyah dengan memberikan jargon “FIB wus” Mr. Nardi, begitu dia disebut, mulai memberikan formula motivasi bertajuk Quantum Leap melalui beberapa istilah, misalanya fullfied dan Improved.
“Kita harus memahami bersama bahwa makna Quantum Leap itu adalah berbuah lebih baik dengan tempo yang cepat. Saya akan coba ajak saudara semua untuk memahami dua kata ini fulfilled dan Improved untuk pijakan berubah lebih baik. Fulfilled artinya kita harus bekerja dengan penuh atau sampai selesai, ada analogi yang mengatakan bahwa jika gelasmu belum terisi penuh mustahil akan ditambahkan gelas yang baru. Improved, saya rasa saudara semua sudah sangat paham, kita dituntut untuk memiliki inovasi, berbenah, dan berubah. Ingat zaman berubah dengan sangat cepat jika tidak Improved kita akan ditelan perubahan” tutur Mr. Nardi.
Sebelum menutup rangkaian penyampaian motivasi kala itu, Mr. Nardi memberikan tiga kiat pamungkas untuk meramu perubahan seksama kearah yang lebih baik, dalam lingkungan pekerjaan. “Pertama yang harus dipahami adalah visi, value alignment antara pimpinan dan anak buah harus selaras visinya. Kedua adakah niat, saling bekerjasama dan bergerak bersama untuk fokus pada titik penyelesaian masalah. Kiat terakhir adalah komunikasi, saya coba akan klasifikasikan komunikasi menjadi dua tahapan. Komunikasi efektif dan efisien, kita harus paham komunikasi efektif dulu, kemudian dengan efisien kita mampu menciptakan tanda-tanda cepat untuk merampungkan segala kewajiban pekerjaan” pungkasnya.
Hujan menjadi berkah pengiring pada penutupan rangkaian kegiatan ini. Melalui hal itu dapat diilhami bahwa hujan adalah rezeki dari Tuhan YME, partikel air dan angin lirihnya mencipta kesegaran, meleburkan penat, dan jika dirasa lebih peristiwa tersebut merupakan pertanda kita harus menjadi sosok baru yang lebih baik. (Rensi)