SIMFONI 2020 Usung Tema, Meningkatkan Kreativitas Berdakwah di Masa Pandemi
Organisasi Mahasiswa, Syiar Kegiatan Islam (SKI), Fakultas Ilmu Budaya, UNS sukses menggelar Seminar Nasional Simfoni 2020 pada, Sabtu-Ahad (12-13/09/2020). Dengan adanya wabah Covid 19, tahun ini SKI memilih tema "Meningkatkan Kreativitas Berdakwah di Masa Pandemi.” aktivitas seminar selama dua hari itu menggunakan platform Zoom Cloud Meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube SKI. Ustd. Habiburrahman El Shirazy dan Ridwan “Shifrunn” Khalid, dua pembicara kondang ini diundang guna membagi ilmu dalam kreativitas berdakwah.
"Tujuan diadakannya Semnas Simfoni adalah untuk menambah ilmu, wawasan dan memberi bekal kepada seluruh peserta terkait Ilmu-ilmu syar'i (Islam) yang dikonsep dengan menarik dan terbuka untuk umum, dengan menghadirkan pembicara yang mumpuni di bidang dakwah dan kreativitas," ungkap Ricky Firjianto, Ketua Panitia SIMFONI 2020.
Nada positif terlantun dalam sambutan Dekan FIB, Prof. Warto. Menurutnya, pandemi bukan menjadi suatu halangan namun peluang, untuk menciptakan suatu kegiatan yang berbobot dan positif. “SKI patut diapresiasi, karena mampu menciptakan suatu acara yang positif. Bermakna untuk melahirkan kreativitas dalam hal, menyeru, mengajak dan memanggil orang lain melakukan kegiatan yang diridhoi Allah” jelasnya.
Habiburrahman El Shirazy menjadi pembicara pembuka dalam Simfoni 2020. Ustad yang juga ketua pembina seni dan budaya di MUI pusat ini adalah seorang sastrawan. lewat tuangan gagasannya dia mampu melahirkan salah satu novel terlaris di Indonesia, Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Api Tauhid dan karya fonemenal lain. Ustad yang biasa disapa Kang Abik ini, memaparkan bahwa dakwah merupakan sebuah tugas mulia. Hal tersebut haruslah dimulai dari memperbaiki diri sendiri.
“Dakwah itu merupakan tugas besar dan berat, karena dari sana dapat memantulkan cahaya-cahaya kebajikan. Dakwah itu mengajak. Kunci utama sebelum mengajak orang lain kita wajiblah membenahi diri kita sendiri. Nah, kita wajib memiliki rasa ikhlas terlebih dahulu, jika ingin menularkan ajaran tentang keikhlasan” paparnya.
Hari kedua Simfoni 2020 menghadirkan Ustad. Ridwan Khalid A atau yang kerap disapa Shifrunn sebagai pembicara. Bacground Shifrunn adalah seorang content creator dakwah, influencer, dan pendakwah. Dalam pembahasan pendakwah asal Jawa Timur ini menyampaikan tentang kepentingan berdakwah sesuai dengan masanya.
“Komunikasi merupakan kebutuhan tetap manusia pada zaman dahulu hingga sekarang. Hal tersebut bersifat statis, tetapi yang membedakannya adalah media untuk menyampaikan komunikasi. Dakwah dilakukan sesuai momentumnya dan bersifat sementara, yang tetap adalah yang disampaikannya (yakni perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala),” terangnya.
Simfoni juga merupakan bagian dari rangkaian SIFT (Sebelas Maret Islamic Festival) yang diadakan rutin setiap tahunnya. Selain SKI FIB, LDF atau Lembaga Dakwah Fakultas Universitas Sebelas Maret serta LDK (Lembaga Dakwah Kampus), JN UKMI, juga ikut memeriahkan SIFT dengan acara yang diusung masing-masing.
Seminar nasional ini merupakan acara pamungkas, yang sebelumnya digelar beberapa lomba dengan peserta dari berbagai Instansi. Misalnya, lomba menulis cerpen, podcast berbahasa Jawa, dan lomba infografis. Dihadiri lebih dari 250 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan dan daerah, Simfoni berharap peserta dapat memiliki kesadaran dan semangat yang besar untuk memperbaiki diri, serta dapat memotivasi lingkungan sekitar agar menjadi pribadi Muslim yang lebih baik.
Adapun daftar pemenang lomba :
1. JUARA LOMBA PODCAST :
Juara I : Indah Purboningtyas (Universitas Muhamadiyah Semarang)
Juara II : Suratiningsih (Universitas Islam Indonesia)
Juara III : Indah Retno Sari (Universitas Muhammadiyah Semarang)
2. JUARA LOMBA INFOGRAFIS
Juara I : Yoga Cahya Andriansyah (Sma Kertanegara Malang)
Juara II : Mutmainah Wardatul Jannah (Universitas Airlangga)
Juara III : Raihan Aulia Rahman (SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid Magelang)
3. JUARA LOMBA CERPEN
Juara I : Risen Dhawuh Abdullah (Universitas Ahmad Dahlan)
Juara II : Ahmad Abu Rifa'i (Universitas Negeri Semarang)
Juara III : Maiyang Resmanti (Universitas Sebelas Maret)