Sesi Pertama Seminar Internasional FIB UNS Hadirkan Dua Pakar Ilmu Linguistik.
Menggenapi misi Tri Dharma Perguruan Tinggi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta menggelar Seminar Internasional dengan mengangkat tema bahasan Linguistic, Literature, and Culture secara luring daring pada Jumat pagi (17/12/2021). Seminar ini dibagi menjadi dua sesi, masing sesinya menghadirkan dua pembicara. Sesi pertama hadir Prof. Wayan Arka (Australian Nationale University) dan Dr. FX. Sawardi, M. Hum (FIB UNS).
Dekan FIB UNS, Prof. Warto, M. Hum. dalam arahannya menyambut baik kegiatan ini, menurutnya tema yang diangkat relevan dengan visi misi FIB. "Tugas atau visi misi FIB adalah mengembangkan ilmu humaniora, untuk itu saya berharap dalam seminar internasional ini dapat terjadi diskusi yang hangat, saling berbagi pengalaman terkait ilmu linguistik, dan dari sana akan dapat meningkatkan pengetahuan secara berkelanjutan" tuturnya.
Rampung memaparkan data diri pembicara, moderator seminar, Dr. Miftah Nugroho, M. Hum. menghantarkan pemahaman untuk para peserta bahwa kedua pembicara merupakan pakar linguistik. "Kita akan bersama-sama menimba ilmu dari para ahli sintaksis" jelas Dr. Miftah.
Melalui materi berjudul Categorial Gradience, Grammaticalisation and Prototype Theory in Linguistic: evidence from Indonesia languages Prof Wayan Arka menjabarkan tentang kompleksitas linguistik dari bahasa Indonesia yang terpengaruh karena dimensi waktu. "Kata "mau" dalam bahasa indonesia itu kompleks dari functional menjadi structure" lugasnya.
Sebagai pemateri kedua Dr. FX. Sawardi menjelaskan tentang Kekayaan Bahasa dan Pengembangan Linguistik di Indonesia, Kepala Prodi S-2 Linguistik FIB itu mengatakan bahwa Indonesia memiliki 718 bahasa. "Pada tahun 2019 Badan Bahasa melakukan pengamatan dari 2560 titik sudut daerah di Indonesia tercatat ada 718 bahasa" terangnya.
Seminar internasional sesi pertama ini berlangsung menarik terbukti peserta yang silih berganti melempar pertanyaan, adapun jumlah peserta sebanyak 90 orang (daring luring) yang terdiri dari mahasiswa FIB lintas prodi S-1 hingga S-3. Adapun sesi kedua digelar pada hari yang sama dengan pembicara Prof. Frank Dhont (National Cheng Kung University) dan Prof. Norhayati Ab. Rahman (Akademik Pengkajian Melayu, University of Malaya). (Rensi)