Sesi Kedua Seminar Internasional FIB UNS Bahas Kebahasaan dan Sastra
Seminar internasional adalah upaya fakultas membekali mahasiswa dengan wawasan ilmu linier dengan lebih komplek. Sebagai lanjutan sesi pertama kegiatan International Seminar on Linguistic, Literarture, and Culture Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Jumat (17/12/2021), sesi kedua hadir dengan mengundang Prof. Frank Dhont (National Cheng Kung University) dan Prof. Norhayati Ab. Rahman (Akademi Pengkajian Melayu (APM) , University of Malaya(UM)).
Prof. Warto, M, Hum, Dekan FIB UNS, dalam sambutannya mengatakan bahwa melalui kegiatan ini pemahaman hal baru tentang ilmu kebahasaan dapat dipelajari "Kedua pembicara dalam seminar ini merupakan ahli bahasa dan budaya dari luar negeri, mari bersama dengan serius kita mencermatinya, dapat dipastikan akan muncul pemahaman baru" ujarnya.
Sebagai pembicara pertama dalam sesi kedua ini, Prof. Frank Dhont membahas tentang kehebatan budaya jika setiap bangsa dapat melestarikan dan merawatnya dengan baik. "Saya ambil contoh tokoh Semar, dalam cerita asal tokoh ini tidak ada, namun di Indonesia Semar menjelma sebagai sosok lekat dengan kultur Jawa yang kentara dan mampu memberi keindahan dan kedigdayaan suatu budaya" ungkapnya.
Prof. Norhayati sebagai pembicara penutup dalam seminar ini memaparkan materinya dengan tajuk Peranan dan Sumbangan Kesusastraan dalam Hubungan Malaysia-Indonesia, dosen APM, UM tersebut menyinggung terkait kerjasama negara se-asia tengggara dalam bidang kebahasaan dan sastra. "Ada anugerah ternama bagi pelaku sastra di nusantara bernama Mastera, dari Indonesia banyak para penyair yang memperoleh award sebut saja Rendra, Sapardi Djoko Damono, dan Ajib Rosidi" jelasnya.
Seminar yang dimoderatori oleh Dra. Sri Kusumo Habsari, M.Hum., Ph.D ini diikuti oleh 60 peserta (luring daring) yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan FIB UNS. (Rensi)