RG Sastra dan Budaya Jawa FIB UNS, Ramu Sosialisasi Guna Semaikan Rasa Peduli pada Keluarga bagi Masyarakat Laweyan
Menggenapi program Tri Dharma perguruan tinggi Program Studi (Prodi) Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui Riset Grup (RG) Sastra dan Budaya Jawa mengadakan Sosialisasi Fungsi Keluarga dan Disorganisasi Keluarga bagi Masyarakat Laweyan, Surakarta Minggu (26/03/2024) pagi. Sosialisasi ini diaplikasikan melalui kegiatan outbond capacity building yang dilaksanakan di Wonder Park Tawangmangu, Karanganyar.
Berpayung langit pagi yang cerah, kegiatan ini diikuti oleh seluruh masyarakat yang tergabung dalam paguyuban Kampoeng Batik Laweyan. Kepala Prodi Sastra Daerah FIB UNS, yang juga ketua RG, Dr. Prasetyo Adi Wisnu Wibowo, S.S., M.Hum., mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai sarana melengkapi ikon kampoeng batik Laweyan sebagai kampoeng Jawa yang menyimpan berbagai khazanah peninggalan budaya Jawa masa lampau.
“Pengabdian ini mencoba memberikan rasa penanaman terhadap kecintaan keluarga. Berdasarkan seluruh permasalahan yang teridentifikasi, telah disepakati bersama bahwa beberapa permasalahan untuk diselesaikan adalah pengabdian ini berusaha memberikan sosialisasi penanaman rasa cinta terhadap keluarga kepada warga masyarakat di Kelurahan Laweyan untuk belajar mengenal, memahami dan mencintai keluarga melalui kegiatan outbound capacity building” ungkap Dr. Prasetyo Adi.
Dr. Prasetyo Adi juga menjelaskan metode yang digunakan untuk memantik kesadaran tentang kisis keluarga, adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah, praktik, simulasi, dan pemanfaatan material kreatif. Kampoeng Batik Laweyan adalah salah satu kawasan budaya di Indonesia yang kaya potensi budaya dan sejarah yang telah diwarisi sejak nenek moyang. Salah satu warisan yang tak ternilai yang dimiliki di kampoeng batik laweyan adalah seni batik yang masuk dalam warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage).
Kegiatan ini dirasa penting karena diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan warga kepada keluarga. Jika ditilik substansi dari disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluraga sebagai suaru unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban. Semoga selesainya kegiatan dari RG Sastra dan Kebudayaan Jawa ini seluruh peserta dapat berbenah dan menambahkan rasa kepeduliaan serta membuang jauh faktor yang akan menyemai disoganisasi keluarga. (Rilis RG Sastra dan Budaya Jawa/Humas FIB UNS)