Page Detail

Pusat Bahasa Mandarin/Confucius Institute UNS Peringati Tahun Baru Imlek dengan  Tata Cara Budaya Minum Teh Tiongkok

Pusat Bahasa Mandarin/Confucius Institute UNS Peringati Tahun Baru Imlek dengan Tata Cara Budaya Minum Teh Tiongkok

Ratusan lampion yang melayang di halaman gedung satu Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS menjadi ornamen penanda wajib dalam peringatan Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili. Guna memperingati hal tersebut Pusat Bahasa Mandarin/Confucius Institute (PBM) UNS mengadakan kegiatan Tata Cara Budaya Minum Teh Tiongkok pada Kamis (11/02/2021) di Gedung I Lantai 3 FIB UNS. Budaya minum teh di Tingkok memiliki makna penenangan diri, jika direlevansikan pada kondisi saat ini kita diajak untuk  tetap  tenang dalam menghadapi pandemi Covid-19, karena dari ketenanganlah akan muncul solusi yang bisa menjadi pilihan.

Sajian tari kipas yang ditampilkan oleh mahasiswa prodi D-3 Bahasa Mandarin Sekolah Vokasi (SV) UNS mampu menjadi warna penghibur bagi acara yang dihadiri oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus, jajaran pimpinan FIB UNS dan dosen di lingkup prodi D-3 Bahasa Mandarin SV UNS.

Angelita Tiara, mahasiswa prodi D-3 Bahasa Mandarin SV dengan anggun dan seksama menjadi peramu dalam rangkaian tata cara budaya minum teh Tiongkok yang selanjutkan disajikan kepada tamu undangan. Kegiatan ini berlangsung secara luring dengan tamu undangan terbatas dan disiplin mematuhi protokol kesehatan. Selaku tuan rumah Kepala PBM, Stephanie Phanata, B. Ed., MTCSOL mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan pada kegiatan peringatan tahun baru Imlek. Dekan FIB UNS, Prof Warto mengatakan bahwa melalui kegiatan seperti ini dapat mengidupkan spirit kebersamaan, harmonisasi, dan gotong royong.

 

“Saya dulu mengenal imlek dengan sebutan tembaru, pada masa itu menyebutkan tahun baru dirasa kurang familiar sehingga dipermudah menjadi tembaru. Selamat tahun baru Imlek 2572 Konzili melalui kegiatan ini saya rasa mampu menghidupkan kembali spirit kebersamaan, harmonisasi, dan gotong royong, yang dapat kita tularkan di luar sana dengan skala yang luas ” tutur Prof. Warto.

Kegiatan ini dibuka oleh Prof. Ahmad Yunus, melalui sambutanya beliau mengatakan semoga di tahun baru PBM akan semakin berkembang dan membawa dampak yang lebih bagus. “Tahun ini adalah tahun Kerbau Logam, yang artinya kurang lebih adalah mengajak kita untuk tekun bekerja dan membuahkan pengharapan” terangnya.

PBM adalah wujud kerja sama yang terjalin antara FIB UNS dengan Xihua University Tiongkok. Tahun 2020 lalu kerja sama keduanya juga membuahkan kegiatan bertajuk Festival Budaya, dengan mengadakan acara seminar, pentas barongsai, dan wayangan. Hadirnya PBM di UNS diharapkan dapat menjadi jembatan budaya Jawa dengan budaya Tionghoa yang sudah berabad-abad hidup berdampingan dalam masyarakat Indonesia. (Rensi)