Prodi S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS Ajak Mahasiswa Asing Belajar Budaya dan Bahas
Studi tentang pemahaman kebudayaan dan kebahasaan akan membantu warga asing untuk meminimalisir terjadinya gegar budaya, mencoba mengilhami hal tersebut Program Studi S-2 Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Univerisitas Sebelas Maret (UNS) mengajak para Mahasiswa Asing di Lingkungan UNS untuk belajar bersama tentang budaya dan bahasa, kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis siang ini bertajuk Studi Budaya dan Bahasa dengan Mahasiswa Asing di Lingkungan UNS.
Kegiatan yang diikuti oleh 15 mahasiswa asing lintas fakulas di lingkungan UNS ini mengambil tempat di Ruang Sidang 1 Gedung I. Suharno FIB UNS, Kepala Prodi S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS, Dr. F.X. Sawardi, M.Hum dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan cara sederhana untuk membantu para peserta belajar tentang bahasa dan budaya. Dalam kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. F.X. Sawardi, M.Hum dan Kepala Prodi S-1 Sastra Daerah, Dr. Supana, M.Hum.
Materi tentang menyapa dalam budaya dan kebahasaan di Indonesia dipaparkan oleh Dr. F.X. Sawardi, beliau memberikan gambaran agar para peserta tidak tersinggung ketika ada yang bertanya “pergi kemana?”. “Kultur di sini (Indonesia) ungkapan seperti pergi kemana?, mau kemana?, cari apa? Merupakan wujud sapa pembuka kekerabatan jadi saya harapkan teman-teman semua tidak tersinggung” tuturnya.
Dr. Supana sebagai narasumber kedua mengajak para peserta mengetahui beberapa makanan khas yang ada di Surakarta. “Berikut beberapa makanan yang biasanya sulit ditemui di negara lain misalnya kuliner dengan bahan nasi, ketupat, lontong, nasi liwet, nasi kuning, nasi rames, nasi langgi dan lain sebagainya. Selain itu ada beberapa makanan kecil misalnya lemper, rengginan, wajik, jadah, lapis, wingka, dan masih banyak lagi” ungkapnya
Selain makanan Dr. Supana juga memberikan pengetahuan pada para peserta tentang alat musik tradisional di Jawa Tengah yaitu Gamelan. Rampung foto bersama para peserta diajak berkunjung ke Laboratorium Budaya, mereka yang notabene masih asing dengan Gamelan diajak mengetahui nama-nama sekaligus teknik memainkannya. (Gar/Rensi)