Page Detail

Prodi Ilmu Sejara FIB UNS Menggelar Webinar bersama Konsorsium Sejarawan Muda Indonesia

Prodi Ilmu Sejara FIB UNS Menggelar Webinar bersama Konsorsium Sejarawan Muda Indonesia

Merajut kerja sama guna mencerdaskan bangsa merupakan tugas masyarakat akademik. Hal tersebut yang memapah perjalanan Program Studi (prodi) Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) menjalin kerja sama dengan Prodi Ilmu Sejarah di beberapa universitas dan melahirkan Webinar Konsorsium.  Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (20/08/2024) melalui Zoom dengan mengangkat tajuk Rempah Maluku dan Embrio Nasionalisme Indonesia.

Dr. Umi Barjiyah, M.A. (Dosen Prodi Ilmu Sejarah Universitas Khairun Ternate) hadir sebagai narasumber dalam webinar kali ini. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa, guru, dosen, praktisi dan sejarawan seluruh Indonesia. Dr. Umi kali ini mengupas dengan lugas materinya yang berjudul Sistem Ketenagakerjaan di Perkebunan Pala Kepulauan Banda dan Identitas Baru Banda.

Awal pembahasan Dr. Umi memaparkan tentang jumlah perkebunan pala yang ada di Banda, beliau juga menerangkan bahwa pala sebagai suatu komoditas perdagangan dunia. “Perkebunan pala di Banda terdapat di Neira, Lontor atau Banda Besar, dan di Pulau Ay. Pala menjadi komoditas perdaganagn dunia dikirim ke Makasar, Batavia, Singapura, Asia, dan Eropa. Harga pala sendiri ditentukan oleh pemerintah Hindia Belanda,” paparnya.

Tekanan dari dunia internasional tentang penghapusan perbudakan memunculkan pengusaha non Eropa, Dr. Umi menyebutnya sebagai pelaku ekonomi baru. “Pelaku ekonomi baru perkebunan pala antara lain orang-orang Arab, klan Baadilla, yang mememiliki usaha Mutiara, pelayaran, usaha perdagangan. Selain Arab terdapat orang-orang China (Njio Poan Kok)” ungkapnya.

Terlahirnya kegiatan ini merupakan usaha Konsorsium Sejarawan Muda Indonesia yang terdiri dari Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS, UNDIP, UGM, UNAIR, UNY, UNPAD, UNPATTI, UNNER, UM, UNEJ, dan UNKHAIR  sebagai wadah bagi sejarawan muda (terutama bergelar doktor) untuk memparkan hasil penelitiaanya. Selain itu, kegiatan ini berfungsi untuk meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk Perguruan Tinggi.

Serial Webinar Sejarah ini sudah digelar empat kali, adapun seri pertama mengangkat pembahasan tentang Pajak & Kapitalisasi Perkebunan di Jawa dalam Perspektif Historis, seri kedua Ekologi dan Tata Ruang pada Masa Kolonial, dan seri ketiga mengkaji Rempah, Warisan Budaya dan Nasionalisme di Indonesia Timur dalam Perspektif Historis diharapkan ke depan kegiatan ini larah diadakan untuk membuka pintu serta memperkuat jaringan kerja sama antar Prodi Ilmu Sejarah dengan perguruan tinggi terkait, untuk menjalin kolaborasi penelitian. (Humas FIB UNS)