Page Detail

Pradana Ricardo, Mahasiswa Sastra Indonesia Raih Juara III Lomba Menulis Esai

Pradana Ricardo, Mahasiswa Sastra Indonesia Raih Juara III Lomba Menulis Esai

Kabar gembira datang dari Program Studi (prodi) Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB), UNS. Pasalnya, Paradana Ricardo, mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2019, berhasil memperoleh juara III dalam lomba menulis esai yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Agama-Agama (HMP SAA), UIN Sunan Kalijaga,  dengan tema Menilik Sekat-sekat Toleransi. Esainya yang berjudul Toleransi dan Pengalamanya Melalui Penghayatan Kearifan Lokal Masyarakat memikat juri, karena Ricardo menuliskan dengan detail bagaimana belajar sikap toleransi melalui cara yang sederhana.

Menurut mahasiswa kelahiran Klaten ini, implementasi toleransi dengan cara sederhana adalah, saling berbagi masakan antar tetangga tanpa melihat sekat apapun. “Saya memiliki gagasan bahwa toleransi sebenarnya adalah hal yang sederhana. Hal tersebut, saya tunjukan dalam esai kali ini dengan menonjolkan cara membangun rasa toleransi, melalui penghayatan nilai-nilai lokal dan kebudayaan masyarakat. Di sana, saya menjelasakan tentang rasa tepa salira antar masyarakat untuk membangun rasa toleransi, melaui cara-cara yang sederhana. Misalnya, membagikan masakan kepada tetangga” ujarnya.

Selain merujuk ke masyarakat, esai Ricardo juga menyinggung toleransi antar mahasiswa, Menurutnya sebagai siswa yang maha menjalin pertemanan tidak harus memandang ras, suku dan agama. “Semua diawali dari hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Sebagai seorang mahasiswa, cara sederhana  untuk merawat toleransi dengan membuka lingkup pertemanan dengan siapapun dan tidak membedakan latar belakang agama, suku, dan rasnya. Dengan hal kecil tersebut, saya yakin akan menimbulkan dampak positif yang besar” tambahnya.

Mahasiswa yang gemar menulis sejak bangku sekolah dasar ini juga tidak lupa melontarkan harapan, untuk teman mahasiswa agar lebih cinta menulis. Baginya menulis adalah suatu hiburan dan istirahat dari semua penat. Selain itu, berkutat dengan pena dan kertas merupakan salah satu kegiatan positif dalam masa pandemi.  (Rensi)