Page Detail

Pradana Ricardo, Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia FIB UNS Raih Juara III  Kompetisi Menulis Opini Tingkat Nasional, Polbangtang Yogyakarta

Pradana Ricardo, Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia FIB UNS Raih Juara III Kompetisi Menulis Opini Tingkat Nasional, Polbangtang Yogyakarta

Kabar gembira datang dari Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS, pasalnya mahasiswanya, Pradana Ricardo menjadi juara III Kompetisi Menulis Opini tingkat nasional Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtang), Yogyakarta (17/07/2021). Berbekal berani mencoba dan selalu berbenah dari setiap kegagalan, menjadi kunci ampuh mahasiswa kelahiran Klaten ini untuk mendapatkan hasil maksimal dalam kompetisi ini.

 Melalui perbincangan yang kami lakukan secara daring menggunakan aplikasi Whatsapp, Ricard (sapaan akrab Pradana Ricardo) juga membagi cara untuk meramu ide dan kemudian dituangkan dalam sebuah karya.

Yah, Saya akan cerita prosesnya ketika mengikuti kompetisi ini. Pertama, saya mencoba untuk mempelajari apa saja permasalahan yang menjadi tema dalam kompetisi. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi dan bagaimana langkah yang tepat untuk menyelesaikannya. Dari sana, saya mulai menuliskan ide dan gagasan saya melalui naskah opini ini. Walaupun tema perlombaan ini sangat berbeda dengan latar belakang keilmuan saya, tetapi tetap berusaha mencari literatur dan referensi yang mendukung. Hal tersebut supaya opini yang saya tuliskan tidak hanya sekadar rangkaian kata saja”  jelas Ricard.

Kompetisi ini merupakan rangkaian acara dalam rangka Dies Natalis ke-3 Polbangtang dengan mengusung tema Budaya Pertanian Ala Milenial. Kompetisi ini diikuti oleh 30 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, diantaranya: Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Diponegoro, Universitas Syiah Kuala Aceh, Polbangtan Manokwari, Polbangtan Makassar, dan beberapa perguruan tinggi lainnya.

Untaian pesan yang selayaknya dapat memotivasi kita semua, juga terlantun dari mahasiswa prodi Sastra Indonesia angkatan 2019 itu. Menurutnya jika ingin pandai dan mahir dalam bidang kepenulisan, maka mulailah menulis dari sekarang. Keinginan yang kuat tidak akan menghasilkan apapun tanpa diikuti tindakan dan eksekusi yang berkelanjutan. (Rensi)