Page Detail

Pentas di Solo Square, Ormawa Wiswakarman FIB  Bawakan Lakon "Dredah"

Pentas di Solo Square, Ormawa Wiswakarman FIB Bawakan Lakon "Dredah"

 

Setiap pasang mata pengunjung Solo Square pada, Sabtu (03/10/2020) tertuju pada pementas ketoprak yang dilakukan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Wiswakarman, Fakultas Ilmu Budaya UNS.  Dalam rangka mengisi peringatan hari batik nasional, Solo Ceriative mengadakan acara bertajuk Bengawan Fashion Parade. Di sana Wiswakarman menjadi salah satu penghibur agar acara tersebut menjadi lebih berwarna, dengan lakon berjudul Dredah Ormawa yang menyuguhkan teater tradisional itu, mampu mengukir senyum di bibir setiap orang yang ada di center hall Solo Square.

Lakon Dredah menceritakan tentang hiruk pikuk jelang pemilihan kepala desa. Berpusat pada tokoh Bambang dan Agus yang saling bersaing merebutkan kursi kades, jalannya pentas sangat seru dimunculkan juga beberapa tokoh Ibu-Ibu, yang gemar nyinyir dengan menceritakan seluk beluk tetangganya.

“Dalam rangka mengisi acara Bengawan Fashion Parade di Solo Square, Wiswakarman secara khusu mempersiapakan lakon Dredah. Yah, ini ceritanya tentang pemilihan kepala desa. Bapak Bambang sebagai mantan kades dan penantangnya bernama Bapak Agus, sangat asik jalan ceritanya, kami juga akan sisipkan guyonan dari ibu-ibu rumpi. Mirip sosok Bu Tejo yang lagi viral dengan cara menggosipkan tetangganya” ungkap Baidin Koordinator Pentas Wiswakarman di Bengawan Fashion Parade.

Tontonan sepatutnya juga menjadi tuntunan, sama halnya Dredah, lakon ini dipentaskan dikemas dengan penokohan luwes dan alur cerita yang menarik. Namun, dari sana ada sisi penekanan yang ingin di usung menurut Baidin, Dredah coba menyinggung sisi black campaign dan kegemaran nyinyir. Lewat bentuk acara seperti inilah, seni dapat terwadahi dan mampu memberi sentuhan kritik dalam kemasan yang halus.