Page Detail

Mahasiswa Sastra Arab Raih Juara I Lomba Esai Presentasi Tingkat Nasional di Festival kebudayaan Arab UGM

Mahasiswa Sastra Arab Raih Juara I Lomba Esai Presentasi Tingkat Nasional di Festival kebudayaan Arab UGM

Kabar gembira tengah menyelimuti prodi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS, pasalnya salah satu mahasiswanya bernama Faidatiwi Puspitasari baru saja mendapatkan juara I pada lomba Esai Presentasi bertemakan Dinamika Perkembangan yang Terjadi di Negara Arab: Timur Tengah dan Afrika Utara dalam Perannya Mewujudkan SDGs (Sustainable Development Goals) di Festival kebudayaan Arab UGM tingkat nasional. Setiap torehan prestasi pasti terdapat kunci yang diimplementasikan oleh Tiwi, hal itu yang akan kita urai dan kemudian patut kita lakukan, guna mendapatkan hasil yang maksimal juga.

Dalam pemaparan yang menarik mahasiswa Sastra Arab angkatan 2018 ini menjelaskan bahwa, kunci utama dia mampu meraih juara I lomba Esai Presentasi adalah, memahami topik, pencetusan gagasan baru , data kridibel dan pemaparan menarik dengan memperhatikan waktu presentasi. “Ketika ikut serta dalam lomba ini, kunci utama agar mendapatkan hasil yang maksimal, pemikiran saya langsung terfokus pada pemahaman topik yang diangkat oleh panitia, pemilihan gagasan yang segar, penggunaan data yang kredibel, beberapa hal tersebutlah yang menjadi acuan terpenting dalam pembuatan essai. Kemudian pada tahap presentasi hal yang harus diperhatikan adalah, ketepatan waktu pemaparan essai dengan durasi yang sudah diatur oleh panitia” jelasnya.

Judul essai yang diambil oleh Tiwi adalah Sikap Toleransi dan Netral Menuju Perdamaian Timur Tengah Berlandaskan Kebijakan Luar Negeri Tunisia dan Yordania, didalamnya mahasiswa kelahiran Wonosobo ini mengangkat tentang keberhasilan negara Tunisia dalam memperoleh keadilan bagi negaranya melalui jalur damai. Hal ini merupakan cerminan bahwasannya untuk mencapai kata damai tidak selalu membutuhkan saling  konfrontasi, melainkan sikap toleransi dari berbagai pihak yang mampu menuntun pada sebuah kebijakan yang terbaik bagi seluruh rakyat.

“Adapun alasan pengambilan judul tersebut karena ketertarikan saya di dunia politik Timur-Tengah.  Selain itu pengambilan negara Tunisia dan Yordania didasarkan pada hasil SDR World 2017 dan 2019 yang dikeluarkan oleh PBB, bahwasannya kedua negara tersebut menempati peringkat 3 dan 4 berdasarkan indikator  SDG’s point ke 16 Peace Justice and Strong Instiitution.  Selain beberapa hal tersebut saya ingin menyampaikan bahwa,  toleransi adalah kunci perdamaian, untuk menghidupkan negara yang penuh kersejahteraan” papar Tiwi.

Festival Kebudayaan Arab (FKA) UGM diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Karena pandemi FKA-pun dilaksanakan secara daring. Dengan menyasar kepada mahasiswa/i perguruan tinggi semua prodi, siswa/i SMA/sederajat dan masyarakat umum se-Indonesia. FKA memiliki empat cabang lomba untuk kategori mahasiswa (baca puisi Arab, baca berita bahasa Arab, pidato bahasa Arab dan essai presentasi), dua cabang lomba untuk siswa SMA sederajat (taqdimul qishah dan pidato bahasa Arab) dan untuk kategori umum ada lomba menyanyi berbahasa Arab. Untuk perlombaan essai presentasi diikuti oleh sekitar 30-an peserta dari perguruan tinggi se-Indonesia.

Pesan penutup disampaikan oleh Tiwi pada semua pembaca. Bahwa, bukti nyata dari sebuah ide dan gagasan adalah dengan menuliskannya. Sebagai generasi muda modern, mari tunjukkan bahwa kita tetap mampu produktif dalam menggapai mimpi dengan menulis. “Entah dengan cara bagaimanapun, generasi penerus bangsa harus mampu mewujudkan ide-idenya lewat tulisan” pungkasnya. (Rensi)