Page Detail

Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia FIB UNS, Presentasikan Sastra Maritim dalam Pilmapres UNS Tahun 2021

Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia FIB UNS, Presentasikan Sastra Maritim dalam Pilmapres UNS Tahun 2021

Setiap prestasi pasti terdapat kunci, sama halnya mahasiswa prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS, Pradana Ricardo  selalu detail dan matang dalam aspek persiapan. Matangnya persiapan menjadi kunci Ricardo sukses menjadi wakil FIB dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (pilmapres) UNS 2021 dan mampu menyabet juara III dalam ajang tersebut.

Selain persiapan yang matang mahasiswa yang hobi membaca ini juga mengusung tema Sastra Maritim dalam orasinya di pilmapres universitas, menurutnya setiap kebijakan yang ditetapkan pemerintah sebaiknya selalu melibatkan nilai budaya. “Sastra Maritim itu sedekah laut sebagai dasar penyusunan kebijakan Marine Spatial Planning di Indonesia. Hal itu didasari oleh adanya kontestasi sektoral dan tumpang tindih regulasi dalam penataan ruang kelautan di negara ini” ungkap Ricardo.

Mahasiswa Sastra Indonesia angakatan 2019 ini juga mengaku sangat terkejut mewakili FIB dan mampu meraih hasil yang cukup memuaskan di pilmapres tahun 2021 ini.  “Saya tidak bisa membayangkan sebelumnya padahal teman-teman yang lain perstasinya juga keren. Walau demikian saya harus menunjukkan peforma yang terbaik untuk FIB dalam pilmapres tahun ini” tuturnya.

Sebagai mahasiswa berprestasi pastinya membawa kebanggaan tersendiri baik bagi fakultas maupun pribadi, berpijak dari itu mahasiswa kelahiran Klaten Jawa Tenggah ini terus mengajak rekan FIB yang tergabung dalam Sarasati Community (SSC), untuk terus aktif dan kreatif berpartisipasi dalam kompetisi yang diminati.

Pilmapres sendiri memang ajang yang memiliki nama besar karena memberi dampak positif bagi para mahasiswa, karena itu FIB meramu kegiatan seleksi dengan mahasiswa perwakilan dari kelima prodi dengan sangat serius pada Selasa (11/05/2021), terbukti menghadirkan para juri dari tenaga pendidik yang kompeten. Misalnya saja Yusana Sasanti Dadtun, S.S., M.Hum. dan Asep Yudha Wirajaraya, S.S., M.A. yang menjadi juri terkait wawasan sejarah dan kebudayaan, kemudian Karunia Purna Kusciati, S.S., M.Si. yang menguji kemampuan presentasi dengan bahasa Inggris. (Rensi)