Page Detail

Lewat ICCoLLiC, Prodi Sastra Inggris FIB, Segarkan Wawasan Keilmuan Di Tengah Pandemi

Lewat ICCoLLiC, Prodi Sastra Inggris FIB, Segarkan Wawasan Keilmuan Di Tengah Pandemi

 

Program Studi (Prodi) Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan International Conference on Communication, Language, Literature, and Culture (ICCoLLiC). Acara ini diselenggarakan sebagai ruang berkonferensi yang direncakan untuk dilakukan setiap dua tahun sekali guna memfasilitasi para akademisi dan praktisi di bidang komunikasi, bahasa, sastra, dan budaya untuk berbagi pemikiran, pengetahuan dan penelitian terbaru di bidang-bidang tersebut.

 

Di tengah  wabah pandemi COVID 19, konferensi ini diubah menjadi konferensi online yang dijalankan melalui media  Zoom Cloud Meetings. Kolaborasi telah terjalin dengan sejumlah pihak untuk mendukung konferensi, termasuk beberapa penerbit jurnal. Nantinya, makalah yang dipilih akan diterbitkan pada prosiding EAI-CCER di EUDL (European Union Digital Library) yang direncanakan untuk dapat terindeks Scopus.

 

“Kami berharap kedepannya ICCoLLiC bisa diselenggarakan dalam keadaan yang lebih kondusif. Tahun ini kerjasama terjalin dengan berbagai pihak, terutama prodising di EUDL. Nah, makalah yang terpilih akan langsung diterbitkan sebagai wujud apresiasi dan penghargaan kami kepada para presenter” tutur M Taufiq al Makmun, S.S,. M.A moderator sekaligus humas ICCoLLiC.

Konferensi ini diselenggarakan pada Senin-Selasa (8-9/08/2020) dengan menghadirkan tiga pembicara utama Internasional dari Malaysia, Inggris dan India. Tiga keynote speaker Indonesia juga diundang untuk mengikuti acara ini, adapun pembiacara utama ini terbagi dalam tiga sesi pleno yaitu:

 

Pleno 1 dengan pembicara  Assoc. Prof. Dr. Mohd Nor Shahizan Ali dari Universiti Kebangsaan Malaysia yang menyampaikan presentasi berjudul: One Media Texts Meet Realism through Experimental Short Film,  kemudian dua pembicara dari UNS.  Dr. Ida Kusuma Dewi., S.S., M.A. dengan presentasi Translating Literary Dialect: Problems and Solutions, dan  Dr. Dyah Ayu Nila Khrisna., S.S., M.Hum. presentasinya berjudul The Fairy Tales‟ Stepmothers: They are not Evil, They are just Insecure (Portraying the Character of Cinderella, Hansel and Gretel, and Snow Whites Stepmothers from the Appraisal Framework. Sesi ini dipimpin moderator Bayu Budiharjo, S.S., M.Hum.

 

Pleno 2 merupakan sesi semi lokakarya dengan pembicara tunggal Professor Roger T. Bell dari United Kingdom yang saat ini juga merupakan dosen tamu di USU dengan presentasi  berjudul Translation as Reverse Engineering, Phase 1: Converting the words in a text into pictures in the mind dan dipandu moderator: Agus Dwi Priyanto, S.S., MCALL.

 

Pleno 3 menampilkan tiga pembicara yaitu Dr. Ujjwal Janadari dari Pondicherry University, India  dengan presentasi Digital Archives and the Study and Teaching of Cultural Heritage. Kemudian  Uswatun Qoyyimah. S.S., M.Ed., Ph.D dari UNIPDU, Jombang presentasi berjudul: Transforming Culture through Education, dan  Dr. Fitria Akhmerti Primasita., S.S., M.A dari UNS dengan judul presentasi The New America Studies Research in the Era of the New Media: Reading the Re-writing of the Female detective Protagonist of the Closer (TNT, 2005 – 2012) In The Closer Fanfiction. Adapun moderator sesi ini adalah Muhammad Taufiq Al Makmun, S.S., M.A .

“Bentuk acara ini konferensi, jadi peserta pemakalah cukup banyak dan beragam tema pembahasannya.  Adapun peserta pemakalah adalah sejumlah 69 orang yang terbagi dalam total 20 ruang dalam lima sesi parallel yang masing-masing ada empat ruang bersamaan,” jelas Taufiq.
Harapan ke depan acara ini disampaikan dengan manis dan optimis oleh  ketua komite ICCoLLiC, Dr. Dyah Ayu Nila Khrisna, S.S., M.Hum. yang meyakini bahwa dari acara ini akan muncul pemahaman dan gagasan baru dan menyampaikan harapan ke depannya ICCoLLiC akan memunculkan ide dan kemitraan baru serta energi yang lebih segar guna meningkatkan keahlian lewat wadah konferensi dua tahunan Prodi Sastra Inggris ini. 

It is our fervent hope that the next ICCoLLiC will be conducted in a much better situation and I am confident that you will find new ideas, fresh energy and novel partnerships to enhance your expertise and proficiency, through the first, the second, the third, and the other following ICCoLLiC,” jelasnya.