Page Detail

Kuliah Pakar S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS Usung Tema Liku-liku Makna dalam Pragmatik dan Linguistik Korpus

Kuliah Pakar S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS Usung Tema Liku-liku Makna dalam Pragmatik dan Linguistik Korpus

Program Studi (prodi) S-2 Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Buaya (FIB) UNS mengelar Webinar Kuliah Pakar dengan mengangkat tema Liku-liku Makna dalam Pragmatik dan Linguistik Korpus melalui ruang virtual Zoom Meeting pada Rabu pagi (25/08/2021), dengan menghadirkan Dr. Edy Jauhari, M.Hum (Universitas Airlangga) dan Gede Primahadi Wijaya Rajeg, Ph.D. (Universitas Udayana) sebagai narasumber.

Kepala prodi S-2 Ilmu Lingustik FIB, Dr. FX Sawardi, M.Hum mengungkapkan bahwa diskusi tentang liku-liku makna menarik karena unsur ‘makna’ terdapat dalam setiap cabang ilmu linguistik. “Makna itu ada dalam semua tataran misalnya morfologi, fonologi, fonetik dan yang menarik lagi pada pragmatik. Dari pragmatik, makna baik belum tentu baik begitu juga makna buruk belum tentu buruk” ungkapnya.

Kuliah pakar ini dibuka oleh Prof. Dr. Warto, M.Hum (Dekan FIB UNS). Prof. Warto memberikan apresiasi pada prodi, menurutnya pandemi bukan sebagai halangan malah menjadi peluang untuk menciptakan kegiatan yang bermanfaat. “Mengutip pendapat dari Yulfa Noah Harari bahwa revolusi kognitif manusia adalah bagaimana dia memiliki kecakapan mengolah dan menggunakan bahasa. Bahasa dapat menjadi alat untuk mempertahankan kehidupan” paparnya.

Sebagai pembicara pertama Gede Primahadi memaparkan perihal definisi korpus, alat analisis, dan penerapannya, adapun materinya berjudul An overview of corpus linguistics and its application to form-meaning relationship in Indonesian voice-morphological constructions. “Korpus itu adalah sumber berupa data tekstual berskala besar yang sulit dimanipulasi oleh tangan manusia, jadi terjamin tidak ada kesalahan” terangnya.

Kemudian Dr. Edy Jauhari memaparkan tentang makna dalam pragmatik. Materinya yang berjudul Teori Kesantunan Model Scollon & Scollon dan Aplikasinya pada Masyarakat Jawa mengajak kita untuk mengetahui teori kesantunan Scollon & Scollon yang merupakan satu model dengan teori Brown & Levinson, dengan menggunakan dasar yang sama yaitu muka. “Ada beberapa konsep dasar yang akan kita lihat berkenaan dengan teori kesantunan Scollon & Scollon konsep muka, hubungan muka, jenis muka, paradox muka, diam dan berbicara, strategi linguistic muka involvement dan independence, sistem kesantunan” jelasnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS, UNAIR, dan UNUD. Prodi S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS pada bulan Oktober mendatang juga akan mengadakan kegiatan berskala internasional. Kegiatan tersebut bertajuk Semiotics (International Seminar on Translation and Linguistics). (Rensi)