Page Detail

Kuliah Pakar Prodi S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS Kembali Hidupkan Denyut Akademik dengan Pembahasan Kajian Bahasa dan Konteks Digital

Kuliah Pakar Prodi S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS Kembali Hidupkan Denyut Akademik dengan Pembahasan Kajian Bahasa dan Konteks Digital

Setiap fakultas pasti merancang pelbagai kegiatan, agar mahasiswanya dapat memperoleh banyak informasi dan memperkaya pengetahuan. Hal serupa juga dilakukan oleh Program Studi (Prodi) S-2 Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan mengadakan Kuliah Tamu, pada Rabu pagi (21/09/2022) di Ruang 301 Gedung R.I. Muljanto FIB UNS. Kuliah Pakar kali ini mengangkat tema Peran Kajian Bahasa dalam Konteks Digital, Dr. Hendy Pratama, S.Pd., M.A. (Universitas Negeri Semarang) dan Dr. Nurhayati, M.Hum. (Universitas Diponegoro) diundang sebagai narasumber.

Kepala Prodi S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS, Dr. F.X. Sawardi, M.Hum. dalam sambutannya mengapresiasi kerja panitia, karena dapat menghadirkan kegiatan yang mampu menggerakkan denyut akademik. “Mari kita ikuti bersama Kuliah Pakar ini, sudah lama kita terbatas karena keadaan, saat ini waktunya kembali bersemangat mendenyutkan kegiatan akademik. Semoga dari kedua narasumber kita akan dapat wawasan yang berbeda dan memperluas cakrawala kelinguistikan” ungkapnya.

Kuliah Pakar ini dibuka oleh Wakil Dekan Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Tri Wiratno, M.A. dalam sambutannya beliau mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa agar lebih bersemangat meneliti. “Kuliah Pakar harus rutin diadakan agar pengetahuan perihal ilmu linguistik lebih luas dan berwarna” papar Prof. Tri ketika membuka kegiatan.

Sebagai narasumber pertama Dr. Hendy menjelaskan dengan menarik terkait Media Sosial dan Internet sebagai Sumber Data Penelitian Linguistik. dosen yang juga konten kreator ini menanyakan tentang eksistensi para ahli bahasa dalam dunia digital. “Mari para ahli bahasa kita isi dunia digital dengan tuangan karya yang lebih bermanfaat dan mencerahkan” jelasnya.

Tenarnya para tokoh yang sebenarnya tidak memiliki background ilmu kebahasaan di media sosial, menurut Dr. Hendy karena para ahli bahasa menggunakan pendekatan yang sama saat menulis di media akademik dan di media sosial, padahal seharusnya disajikan dengan berbeda. “Media digital itu harus menyuguhkan sesuatu yang simpel dan menarik” anggapnya.

Pembicara kedua, Dr. Nurhayati dalam materinya yang berjudul Membaca Teks dari Prespektif Analisis Wacana Kritis (AWK) menjelaskan tentang prinsip utama AWK. “Ada beberapa prinsip utama dalam AWK. Misalnya, AWK mengatasi masalah sosial, relasi kuasa bersifat diskursif, wacana membentuk masyarakat dan budaya, wacana bekerja secara ideologis, wacana bersifat historis, terdapat mediator yang menghubungkan teks dengan masyarakat, dan wacana merupakan bentuk tindak sosial” katanya.

Antusias peserta yang terdiri dari mahasiswa S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS ini, terlihat ketika mereka silih berganti memberikan pertanyaan pada para narasumber, Kuliah Pakar ini juga disiarkan secara live melalui platform Youtube FIB UNS. Akhir kegiatan, peserta terbaik yang dipilih berdasarkan keaktifan sekaligus bobot mereka bertanya diganjar hadiah dari panitia dan narasumber. (Rensi)