Page Detail

Kenalkan Wawasan Kebangsaan Pada Siswa Tunagrahita, Mahasasiwa FIB Turut Andil Ciptakan BOGABITA

Kenalkan Wawasan Kebangsaan Pada Siswa Tunagrahita, Mahasasiwa FIB Turut Andil Ciptakan BOGABITA

Membantu menciptakan pelita dalam gulita, agaknya ungkapan tersebut tertanam erat dalam relung hati para mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Terbukti hasil karya berupa media permainan papan (board game) yang menarik, bertemakan edukasi kebangsaan tercipta dari mereka. BOGABITA, berikut mereka menyebutnya. Terkendala pandemi Covid-19 memaksa sosialisasi dan bermain BOGABITA secara online, game ini memang diciptakan untuk membantu siswa tunagrahita, mengenal secara lebih dalam tentang keindonesiaan.

Salma Hanifah Prameswari mahasiswi prodi Ilmu Sejarah FIB, yang juga dipercaya sebagai ketua tim menjelaskan dengan kentara, bahwa tujuan pembuatan media ini memang untuk mengenalkan dan mendekatkan siswa kepada hal-hal yang berbau Indonesia, kebhinekaan, dan alat musik tradisional berbasis kearifan lokal.

“Gagasan ini awalnya terbersit ketika saya mengikuti sosialisasi PKM di gedung Pascasarjana UNS. Setelah saya mengikuti acara itu, saya akhirnya membentuk tim PKM dan memiliki inisiasi untuk membuat board game khusus untuk anak-anak difabel. Nah, tujuannya agar mereka mengerti kemudian  memahami tentang kebhinekaan dan memupuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), melalui media bermain dengan tema edukasi ini” Jelasnya.

Dalam proses pengaplikasiannya, mereka bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Karanganyar.  “Saat kami menghubungi mitra, kami membahas banyak hal mengenai anak-anak tunagrahita yang ternyata memiliki semangat belajar dan keingintahuan tinggi, tentang media edukasi yang kami buat dalam bentuk board game. Alhamdulillah kemarin sudah kami sosialisasikan dengan guru melalui Google Meet dengan guru maupun murid SLB N Karanganyar” imbuhnya.

Wujud pengabdian ini dilakukan guna mengurangi jumlah angka putus sekolah dan kenakalan siswa dengan mengenalkan nilai-nilai Pancasila dan Keindonesiaan kepada siswa tunagrahita, menumbuhkan rasa semangat untuk mengetahui budaya Indonesia, mampu memberikan contoh dari keragaman budaya di Indonesia, serta mempelajari nilai-nilai Pancasila yang ada di dalam karakter-karakter permainan board game BOGABITA.

Setelah dilakukannya program pengabdian sekitar dua bulan, hasil yang telah dicapai bisa dikatakan cukup maksimal. Menurut pantauan dari Salma, siswa tunagrahita SLB N Karanganyar mampu mengetahui sila pancasila, tokoh-tokoh presiden, dan alat musik tradisional di Indonesia. “Kurang lebih dua bulan kami melakukan pengabdian, action di sana dan terpantau BOGABITA mampu membantu dengan maksimal” ungkapnya.

Harapan yang mendasar agar board game BOGABITA ini dapat diaplikasikan secara luas bagi anak-anak tunagrahita lainnya, sehingga dapat memudahkan mereka untuk belajar memahami kebhinekaan dan keindonesiaan dengan cara yang edukatif secara kreatif. Adapun anggota kelompok PKM yaitu, Salma Hanifah Prameswari (FIB), Nuno Yusuf Kirana (FIB), Syafira Aulia Fadlillah (FKIP) dan Gani Albar Arafat  (FKIP).