Page Detail

Ikut Serta Denyutkan Tahun Baru Imlek Prodi BMKT FIB UNS Gelar Pertunjukan Seni

Ikut Serta Denyutkan Tahun Baru Imlek Prodi BMKT FIB UNS Gelar Pertunjukan Seni

Meriahkan tahun baru Imlek 2574 Kongzili Program Studi (prodi) Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok (BMKT) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) turut serta memberikan warna di tahun Kelinci Air ini dengan mengadakan Promosi dan Pertunjukan Seni Tiongkok pada Senin petang (23/01/2023) di The Park, Solo Baru. Tujuan dari kegiatan ini sebagai wujud prodi anyar FIB UNS ini menularkan pada masyarakat umum untuk mengenal ragam dan akulturasi budaya antara Jawa dan Tionghoa.

Selain pasang mata dari para pengunjung di Atrium Broadway The Park Mal, Solo Baru, kegiatan ini juga disaksikan oleh Dekan FIB UNS, Prof. Dr. Warto, M.Hum., Kepala Prodi BMKT, Dr. M. Bagus Sekar Alam, S.S., M.Si., Kepala Prodi D3 Bahasa Mandarin Sekolah Vokasi UNS, Kristina Indah Setyo Rahayu, B.Ed., M.TCSOL., Kepala Pusat Bahasa Mandarin UNS, Stephanie Phanata, B.Ed., M.TCSOL., Chinese Director of Confusius Institute UNS, Lu Yu, M.Sc, dosen, dan mahasiswa dari kedua prodi.  Kegiatan ini dibuka oleh Prof. Warto, dalam sambutannya beliau mengajak seluruh pengunjung untuk menikmati beberapa pertunjukan seni budaya yang disajikan, dan selalu terbuka untuk belajar hal baru salah satunya bahasa Mandarin.

Senada dengan Prof. Warto, Dr. M. Bagus  Sekar Alam dalam sambutannya mengajak siapa saja yang tertarik pada bahasa Mandarin dan budaya Tiongkok untuk bergabung dan kuliah di Prodi BMKT FIB UNS. “Besar harapan kami dengan hadirnya Prodi BMKT, bisa menjadi suatu  pilihan agar bapak ibu (pengunjung) sekalian dapat mengkuliahkan buah hatinya di prodi kami. Prodi BMKT  memiliki konsentrasi tiga bidang yaitu, bahasa Mandarin untuk Jurnalistik dan media, bahasa Mandarin untuk pengajaran, serta bahasa Mandarin untuk sastra dan kebudayaan Tiongkok” paparnya.

Adapun pertunjukan seni Tiongkok yang disajikan meliputi seni Shufa, seni menggunting, senam Taiji, budaya minum teh, tari kipas, dan musik Guzheng. Jelang rampung sejumlah penonton dirangkul untuk mengikuti  bebeerapa games yang manarik. Mengutip apa yang dikatankan oleh Prof. Warto, semoga dari kegiatan ini akan menuai manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat, serta menjadi angin segar dalam memacu pengembangan Bahasa, Sastra dan Budaya Tiongkok (Sinologi) di Indonesia, bahkan kancah dunia. (Gar)