Page Detail

ICCUS 2024 Prodi S-2 Kajian Budaya FIB UNS Diskusikan Seni, Budaya, dan Bahasa di Masa Pelik

ICCUS 2024 Prodi S-2 Kajian Budaya FIB UNS Diskusikan Seni, Budaya, dan Bahasa di Masa Pelik

Geger (gaduh/riuh) karena perang membuat seluruh bangsa terpanggil untuk menyuntikkan ketenangan guna menciptakan kedamaian, berbagai instumen sekuat tenaga dicoba untuk menyelaraskan kegaduhan tersebut. Program Studi (Prodi) S-2 Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) terketuk untuk mencipta tema perbincangan tentang Art, Uban Culture, and Global Ethics dalam kegiatan International Conference on Cultural Studies (ICCUS) 2024 pada Rabu (11/09/2024) pagi di Ruang Indra Kila UNS Inn.

Kepala Prodi S-2 Kajian Budaya FIB UNS, Dr. Susanto, M.Hum. dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting guna menciptakan suatu solusi untuk pergolakan yang terjadi. “Kita mengingat situasi saat ini yang terjadi antara Israel dan Palestina, sangat pelik. Semoga melalui conference ini semoga dapat memberikan suatu sumbangan pemikiran untuk kedamaian bersama,” paparnya.

Terdapat tiga narasumber dalam ICCUS 2024 ini. Narasumber pertama Prof. Dr. Kartini Aboo Talib (Deputy Director, Institude of Etnic Studies, Universiti Kebangsaan Malaysia), narasumber kedua Prof. Sahid Teguh Widodo, S.S., M.Hum., Ph.D. (FIB UNS), dan narasumber terakhir Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D. (Universitas Islam Internasional Indonesia).

Prof. Kartini membuka pembahasan dengan mengatakan bahwa, budaya merupakan instumen yang cukup strategis untuk mempengaruhi individu bahkan masyarakat. Sementara itu Prof. Sahid Teguh mengatakan bahwa bahasa merupakan jembatan diplomasi untuk kebaikan kemanusiaan, melalui materinya yang berjudul Potensi Bahasa dan Budaya dalam Diplomasi Kemanusiaan, Dosen Prodi Sastra Daerah FIB UNS itu membabar filosofi agung orang Jawa bahwa kita sebagai manusia tidak ada alasan untuk saling membenci.

“Semua terkesan naif jika kita sebagai umat manusia sangat serius menjalankan ibadah, namun kita juga sibuk membenci orang lain. Jika kita membenci seseorang detik itu juga kita membenci penciptaNya,” terang Prof. Sahid.

Narasumber terakhir, Prof. Noorhaidi memaparkan tentang Islam, Art, and Urban Culture. Wakil Dekan Akademik, Riset dan Kemahasiswaan FIB UNS, Prof. Dr. Tri Wiratno, M.A., berharap bahwa kegiatan semacam ini harus larah diadakan. “Semoga melalui ICCUS 2024 ini kita (fakultas) dapat menjalin kerja sama dengan banyak pihak,” pungkasnya. (Humas FIB)