Page Detail

HMP PANDAWA FIB UNS Singgung Budaya dan Keris dalam Kegiatan Bedah Film

HMP PANDAWA FIB UNS Singgung Budaya dan Keris dalam Kegiatan Bedah Film

Kegiatan untuk mendorong kajian kebudayaan tradisional gencar digalakkan oleh beberapa kalangan, misalnya seperti yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Daerah (HMP) PANDAWA Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS), melalui kegiatan Diskusi Bedah Film yang dilaksanakan pada Selasa tengah hari (19/07/2022) bertempat di ruang 301 Gedung R.I Muljanto FIB UNS.

Film Pesona Cerita Panji Dalam Wajah Keris Kontemporer menghantarkan diskusi yang merekahkan nilai budaya Jawa bagi para peserta, yang terdiri dari Mahasiswa Sastra Daerah FIB UNS lintas angkatan. Diskusi ini mengundang Ridwan Maulana Yasifun (sutradara film Pesona Cerita Panji Dalam Wajah)  dan Kukuh Setia Widodo, S.S, (Alumni Prodi Sastra Daerah FIB dan praktisi seni pertunjukan).

Dr. Prasetyo Adi Wisnu Wibowo, S.S., M.Hum. selaku pembina dari HMP PANDAWA mengapresiasi kegiatan semacam ini, menurut beliau media film lebih dapat berbicara guna menanamkan cinta pada budaya Jawa. “Terima kasih pada semua panitia yang menggelar diskusi ini, film akan lebih gampang menjalankan misinya guna mengenalkan budaya Jawa pada generasi muda” paparnya.

Sebagai orang yang terlibat dalam pembuatan film, Ridwan detail menjelaskan tentang nilai luhur budaya Jawa dan hubungan Panji dengan Keris. “Beberapa anak muda mengira bahwa cerita rakyat dan Keris sudah pudar, padahal di dalamnya terdapat pelbagai nilai luhur yang bisa kita jadikan acuan meniti kehidupan. Misalnya kesetiaan, sifat satria, dan romantisme spiritual” tuturnya.

Ridwan selain menceritakan tokoh Panji Asmara Bangun dan Putri Galuh Candra Kirana dalam intrik Cerita Panji, beliau juga menyinggung tentang Keris. Keris adalah senjata asli Jawa Tengah yang syarat akan estetik dan daya magis. “Setiap lekuk Keris itu memiliki makna dan arti, beda nama, wujud visualnya juga berbeda. Misalnya Keris Sekartaji dan Keris Angreni, keduanya memiliki visual dengan perbedaan yang kentara” pungkasnya. (Rensi)