Himbau Masyarakat Tidak Mudik, Dosen FIB UNS Turut Serta Gagas Lagu "Ora Mudik Ora Popo"
Mudik merupakan salah satu tradisi tahunan masyarakat Indonesia yang terjadi di saat hari raya besar, salah satunya Idulfitri, dimana hampir setiap tahun masyarakat berbondong-bondong pulang untuk bertemu keluarga di kampung halaman. Namun, hingga saat ini kondisi dan situasi di Indonesia masih dalam pandemi Covid-19 dan sesuai kebijakan pemerintah untuk menekan penyebaran virus tersebut masyarakat diminta untuk tidak mudik. Peristiwa tersebut memacu Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A, dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS bersama Pusat Pengkajian Kebijakan Daerah dan Kelembagaan (PPKDK) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS menggarap lagu Ora Mudik Ora Popo.
“Lagu ini ditujukan kepada masyarakat guna mematuhi himbauan pemerintah agar menahan diri untuk tidak mudik, kita tahu sendiri bahwa pandemi Covid-19 belum usai jika memaksakan diri untuk mudik, kemungkinan penyeberan virus tidak bisa dielakkan” ungkap Asep Yudha.
Menurut dosen prodi Sastra Indonesia itu, lagu Ora Mudik Ora Popo ini hadir dari wujud keprihatinannya menilik peristiwa masyarakat yang nekat mudik dengan cara mencuri start sebelum batasan waktu pemerintah dijalankan. “Ingat Covid-19 belum selesai, coba kita tengok betapa mengerikannya peristiwa yang terpampangnya di India. Ora Mudik Ora Popo ini semoga dapat dinikimati banyak orang, dan kemudian mereka tergerak untuk menahan diri” tambahnya .
Setiap himbauan pasti terdapat poin solusi, dalam lirik lagu yang release pada Senin (03/05/2021) ini tertulis “Bakdo lewat wasapan yo iso, pengen marem pideo kol yo ra po po (lebaran melalui whatsapp juga bisa, jika ingin lebih puas bisa dengan videocall)”. Lirik tersebut sebagai solusi bahwa lebaran tidak melulu tentang mudik, namun dengan majunya teknologi dan mengingat kondisi pandemi, daring adalah pilihan terbaik untuk merayakan hari raya bersama kerabat jauh.(Rensi)
Video dapat dilihat di sini: https://www.youtube.com/watch?v=zqmlNIAmp80