Page Detail

Hari Pertama SIMFONI 2021 Undang Guru Besar Sastra Arab Modern UGM dengan Membahas Spiritualisme dalam Serat Wedhatama

Hari Pertama SIMFONI 2021 Undang Guru Besar Sastra Arab Modern UGM dengan Membahas Spiritualisme dalam Serat Wedhatama

Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Syiar Kegiatan Islam (SKI) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS menggelar Seminar Nasional SIMFONI 2021 secara daring melalui Zoom Meeting, kegiatan ini berlangsung selama dua hari (18,19/09/2021) dengan mengangkat tema Peran Sastra Untuk Dakwah Islam. Hadir sebagai narasumber Prof. Dr. Sangidu, M.Hum Guru besar Sastra Arab Modern FIB UGM dan Sinta Yudisia Wisudanti, S.Psi, M.Psi penulis, psikolog dan counselor.

SIMFONI dibuka oleh Dekan FIB UNS, Prof. Dr. Warto, M.Hum, menurutnya kegiatan ini dapat menambah sisi kreatifitas dalam menyampaikan dakwah. “Fakultas menyambut baik dan memberi penghargaan yang tinggi pada SKI, pasalnya ditengah pandemi Covid-19 mereka tetap mampu menciptakan kegiatan yang positif. Melalui tema yang diangkat SKI memang berupaya untuk menumbuhkan kreatifitas menyeru, mengajak, dan memanggil orang untuk kegiatan yang diridhoi Allah” tuturnya.

Prof. Sangidu menjadi narasumber SIMFONI hari pertama (18/09/2021) dengan dihadiri 88 peserta yang terdiri dari mahasiswa lintas universitas, prodi, dan angkatan. Melalui materinya yang berjudul Spiritualisme dalam Serat Wedhatama sebagai Pondasi Dakwah Islam. Beliau memaparkan bahwa isi Serat Wedhatama kental dengan sisi spiritual, dan mengapa hal tersebut penting dalam kehidupan manusia.

“Perlu diketahui bahwa dalam kehidupan manusia selalu berputar, kadang-kadang berada di status sosial bawah dan kadang-kadang berada di status sosial atas serta penuh dengan pasang surut, baik menyenangkan maupun menyedihkan. Banyak orang merasakan kerohaniannya atau spiritualnya sebagai cara terbaik untuk mencari kenyamanan, ketenangan, dan kedamaian dalam hidup” jelas Prof. Sangidu.

Melalui pembahasannya yang menarik, Guru Besar UGM itu juga mengkaji isi Serat Wedhatama yang berkaitan dengan sisi spiritual. “Rujukan Spiritualisme dalam Serat Wedhatama adalah Al-Qur’anul-Karim dan Al Chaditsun-Nabawisy-Syarif yang diakomodir dalam budaya Jawa. Untuk itu, dalam Serat berisi teks transformasi yang tertuang dalam tembang macapat yang terdiri dari 5 tembang yaitu, Pangkur, Sinom, Pocung, Gambuh, dan Kinanthi” ungkapnya.

Sebagai pamungkas dalam pemaparannya, Prof. Sangidu menghimbau bagi setiap orang agar dapat mengkonsumsi bahkan menikmati sastra. Menurutnya karya sastra mewadahi semua aspek kehidupan manusia, baik yang dilakukan, yang dikerjakan, yang diimpikan, yang dipikirkan, bahkan yang dicita-citakan. “Siapa saja mahasiswa, dosen, dan sebagainya yang senang dengan sastra, semakin banyak membaca karya-karya sastra maka yang bersangkutan akan dapat memahami hakikat kehidupan itu sendiri” pungkasnya (Rensi)