Page Detail

Guna Tingkatkan Pelayanan, Tendik FIB UNS Ikuti Pelatihan Public Speaking dan Excellent Service

Guna Tingkatkan Pelayanan, Tendik FIB UNS Ikuti Pelatihan Public Speaking dan Excellent Service

Kemampuan menyampaikan informasi secara baik serta memberikan pelayanan secara maksimal menjadi aspek terpenting sebagai pelayan publik, sama halnya Tenaga Kependidikan (tendik) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS yang memberikan pelayanan terhadap mahasiswa, alumni, dan dosen. Menyadari hal tersebut FIB UNS mengadakan pelatihan Public Speaking dan Excellent Service pada Selasa (30/11/2021) di Violan 4 Meeting Room, Lantai GF Hotel Best Western, Sukoharjo.

Kegiatan yang menggandeng Jendela Nusantara sebagai penuntun event ini mengundang Ir. R. Anto Nugroho, M.I.Kom., IPM., CPS., CPM., CH., CHt., CMC., C.NNLP, dan Nardi Hidayat  sebagai Trainer. Antusias dan binar semangat terlihat dari peserta yang terdiri dari tendik bagian akademik dan non akademik.

Pelatihan pertama tentang Public Speaking diampu oleh Anto. Berbekal pendidikan ilmu komunikasi dan pengalaman makan asam garam dalam dunia master of ceremony memberikan pentingnya Public Speaking guna menyampaikan informasi, mempengaruhi audiens agar mempercayai pembicara, mendidik audiens untuk mengubah pola pikir, dan menghibur audiens.

Anto juga memberikan beberapa tips untuk mengatasi tidak percaya diri ketika berbicara di depan publik. “Ada beberapa cara untuk mengatasi grogi. Pertama adalah kuasai materi yang ingin anda sampaikan, pelajari audiens, dan  berkomunikasi dengan panitia tentang tema, durasi, serta tata kondisi” ungkapnya.

Nardi Hidayat membagikan ilmunya terkait Excellent Service, menurutnya sebagai pelayan publik kita harus memberikan pelayanan sampai puas. “Kita itu pelayan publik kerap disebut sebagai “alat pemuas” jadi jangan berhenti di tahap terpenuhi” tuturnya.

Direktur Jendela Nusantara itu  juga menambahkan empat jurus memberikan pelayanan prima. “pertama hukum inisiatif, jadi siapa yang menyapa duluan akan menguasi keadaan, kedua jurus olah ekspetasi, pahami prosedur teknisnya kemudian sajikan janji pahit namun suguhkan kenyataan manis, ketiga merumuskan ketidak pastian atau membuat script , keempat repetisi dan evaluasi” imbuh Nardi.

Kegiatan ini juga memberikan ruang bagi para tendik untuk praktik Public Speaking dan Excellent Service secara langsung. Harapannya dari kegiatan ini tendik mendapatkan pengalaman, dan mampu memberikan pelayanan dengan maksimal. (Rensi)