FIB UNS Gelar LKMM-TKD untuk Bekali Mahasiswa Terkait Pemahaman Berorganisasi
Guna memberi bekal berorganisasi dan meningkatkan kemampuan softskills mahasiswa. Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TKD) di Hotel Pondok Sari, Tawangmangu, Karanganyar selama tiga hari (23-25/09/2022).
Prof. Dr. Warto, M.Hum, Dekan FIB, menekankan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan bagi mahasiswa. “Adik mahasiswa yang mengikuti LKMM kalian patut bersyukur, melalui kegiatan ini kalian akan mendapatkan banyak pengetahuan dan latihan, dari aspek, tata cara berkomunikasi, surat menyurat, dan dasar-dasar berorganisasi” ungkapnya.
Sebagai review awal kegiatan pada jumat petang, Drs. Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si mengingatkan bahwa tolok ukur kesuksesan dalam suatu kegiatan berporos pada aspek sasaran, target, dan tujuan yang relevan dengan bentuk serta materinya. Dosen Program Studi (prodi) Ilmu Sejarah FIB tersebut juga mengatakan bahwa dalam tolok ukur harus ada pembanding atau imbangannya.
Kegiatan hari pertama di tutup oleh Bambang Ary Wibowo, S.H. (praktisi humas) yang mengajarkan para peserta yang terdiri dari 30 mahasiswa dari enam Program Studi di FIB UNS, tentang Latihan dan Penugasan Analisis Kondisi Lingkungan. “Analisis kondisi lingkungan itu penting, karena melalui hal tersebut kita diberi bekal untuk menyelesaikan masalah dengan bijaksana” tuturnya.
Sabtu pagi (24/09/2022) setelah senam pagi dan bersih diri, peserta langsung mendapatkan beberapa pembekalan yang migunani (berguna). Misalnya, materi tentang Latihan Merumuskan dan Menjabarkan Gagasan Awal yang disampaikan oleh Prof. Dr. Istadiyantha, MS. kemudian Latihan Merumuskan Tolok Ukur Keberhasilan Program dijabarkan Drs. Tundjung, Drs. Is Hadri Utomo, MSi. berbagi pengetahuan terkait merumuskan faktor yang mempengaruhi keberhasilan program, dan penutup hari kedua peserta di ajak Latihan Membuat Surat Resmi oleh Dr. Henry Yustanto, MA.
Hari terkahir, peserta diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen kerja sama tim. Dibagi menjadi beberapa tim, peserta dituntut untuk saling kerja sama dalam menyelesaikan pelbagai macam permainan. Sebagai penutup, kembali Tundjung memberikan wejangan bagi para peserta. “Bahwa sebagai pemuda dengan pemikiran kreatif, wajib berfikir untuk menambahkan kemajuan untuk dirinya sendiri dan organisasi, mengurangi segala sesuatu yang sekiranya menghambat, melipatgandakan segala persiapan yang baik untuk memperoleh hasil yang maksimal, dan berbagi gagasan yang baik untuk kemajuan bersama” pungkas Tundjung. (Rensi)