Page Detail

FIB Berhasil Menerbangkan Gatutkaca Kridha dalam Pentas Wayang Kulit Dies Natalis ke-46 UNS

FIB Berhasil Menerbangkan Gatutkaca Kridha dalam Pentas Wayang Kulit Dies Natalis ke-46 UNS

Kebudayaan yang dikemas melalui seni pertunjukan dapat menggempur segala pengaruh global benada sumbang, misalnya pertunjukan wayang kulit yang syarat akan nilai-nilai luhur guna diilhami sebagai pijakan kehidupan. Hal tersebut yang menjadi landasan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) rutin menggelar pertunjukan wayang kulit di setiap hari jadinya. Kali ini dalam rangka Dies Natalis ke-46, UNS kembali menggelar pertunjukan Wayang Kulit lakon Gatutkaca Kridha sajian dalang Ki MPP Bayu Aji. Tahun ini   Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dipercaya untuk menjadi koordinator penyelenggara (28/03/2022).

Suara harmoni gamelan melantun merdu di Ballroom Tower Ki Hadjar Dewantara lantai 3 UNS,  mengiringi tapak langkah Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum memasuki ruangan disertai anggota RKPU dan DWP UNS. Prof. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K), ketua panitia Dies Natalis ke-46 UNS dengan menggunakan bahasa Jawa menyampaikan sambutannya. Beliau melemparkan parikan (pantun) yang berisi tentang ajakan melestarikan budaya dan melihat pertunjukkan wayang. “Leyeh-leyeh karo wedangan, nyamikane bakmi lan bakwan, sugeng rawuh lan lelenggahan, sinambi mirsani ringgitan” paparnya.

Rektor dalam sambutannya menyampaikan pencapaian UNS selama satu tahun terakhir, terutama terkait beragam baktinya bagi bangsa dan negara dalam dunia pendidikan. Dalam Peringatan dies natalis kali ini UNS meresmikan gedung sebelas lantai yang diberi Tower Ki Hadjar Dewantara. Gedung ini diresmikan oleh Presiden RI, Ir. Jowo Widodo.

Gatutkaca Kridha sendiri menceritakan tokoh perjalanan Gatutkaca putra Bima yang gagah perkasa, dia kerap menjadi andalan para dewa untuk menumpas segala kebatilan. Sosoknya yang kuat dengan memiliki otot kawat tulang besi dapat menumbuk musuhnya dengan mudah, Gatutkaca diberi kesempatan menjadi Raja Purwacarita, sebagai hadiah dan rasa terima kasih para dewa kepadanya karena banyak berjasa. Gatutkaca juga mendapatkan wahyu senopati yang disebut “Wahyu Tamtama Jati” yang artinya kesatria tangguh perkasa. (Rensi)