Page Detail

FGD Prodi Sastra Arab FIB UNS Fokuskan Pembahasan Rekonstruksi Kurikulum di Era Digital

FGD Prodi Sastra Arab FIB UNS Fokuskan Pembahasan Rekonstruksi Kurikulum di Era Digital

Riuh arus perekembangan era digital saat ini melahirkan tantangan baru bagi lulusan Sastra Arab. Merespons hal tersebut, Program Studi (prodi) Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) untuk finalisasi kurikulum baru di Ruang Indraprasta UNS INN, Surakarta, pada Kamis (24/10/2024) pagi.

FGD Prodi Sastra Arab ini mengundang Guru Besar Sosiolinguistik Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Erna Andriyanti, Ph.D., dan Guru Besar Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Abdul Munip, M.Ag., sebagai narasumber. Dekan FIB UNS, Dr. Dwi Susanto, S..S., M.Hum. dalam sambutannya ketika membuka FGD ini mengatakan kurikulum harus adaptif.

“Kurikulum harus adaptif terhadap revolusi industri 4.0. Namun, yang terpenting adalah memastikan kurikulum memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi mahasiswa, ke depan kita harus melakukan evaluasi kurikulum setiap tahun untuk menjaga relevansinya” papar Dr. Dwi Susanto.

Prof. Erna, melalui materinya menerangkan tentang tracer study dalam merancang kurikulum baru. “Tracer study sangat penting untuk memetakan profil lulusan yang akan dibentuk. Prodi harus memastikan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) selaras dengan kebutuhan pasar,” jelasnya.

Prof. Abdul Munip menekankan pentingnya keselarasan antara profil lulusan dan pasar kerja serta menyoroti membangun identitas khas Prodi Sastra Arab. “Harus ada pembeda yang jelas antara lulusan Sastra Arab dengan lulusan Pendidikan Bahasa Arab. Ini penting untuk memastikan posisi unik lulusan di dunia kerja,” paparnya.

FGD yang dihadiri dosen, alumni, dan mahasiswa ini merupakan tahap akhir dari rangkaian rekonstruksi kurikulum yang telah dimulai sejak awal 2024 oleh Prodi Sastra Arab FIB UNS. Ketua Program Studi Sastra Arab UNS, Dr. Reza Sukma Nugraha, M.Hum., mengutarakan harapannya semoga dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya mahir berbahasa Arab, tetapi juga mampu bersaing di era digital dengan kompetensi yang relevan. (Pres Rilis Sastra Arab/ Humas FIB)