Fakultas Ilmu Budaya UNS dan Akademi Pengkajian Melayu UM Gelar Webinar Internasional Bertajuk Kurikulum Kesusasteraan antara Kelestarian dan Kontemporari
Kerja sama antara Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Akademi Pengkajian Melayu (AMP) Universiti Malaya (UM), Malaysia sudah terjalin dengan implementasi kegiatan pertukaran pelajar antara kedua universitas, kali ini (10/11/2021) Program Studi (prodi) Sastra Indonesia FIB UNS dan AMP UM berkolaborasi dalam seminar international secara daring dengan mengusung tajuk Kurikulum Kesusasteraan antara Kelestarian dan Kontemprari.
Seminar ini dibagi menjadi empat sesi dan setiap sesinya diisi oelh empat pemapar. Pesertanya terdiri dari mahasiswa dan dosen kedua fakultas, tercatatat sebanyak 345 peserta yang terpantau dalam kolom peserta melalui aplikasi Zoom Meeting. Prof. Madya Dr. Salinah Jaafar, selaku Pengarah APM, membuka seminar ini dengan kepercayaan bahwa melalui diskusi semacam ini pemahaman antar bangsa terkait kesusasteraan akan lebih transparan.
Dr. Dwi Susanto, S.S., M.Hum selaku Kepala Prodi Sastra Indonesia FIB mengaku bangga dengan diadakan kegiatan ini. “Terima kasih sudah memfasilitasi kami, sehingga kita bisa saling tukar pendapat dan ilmu terkait kurikulum dan kesusasteraan” ungkapnya.
Sesi pertama diisi oleh Asep Yudha Wirajaya, M.A yang menjabarkan tentang Digitalisasi Naskah/Pernaskahan Melayu, Dr. Mohd Taufik Arridzo Mohd Balwi dengan membahas Ilmu Filologi Melayu dan Kaedah Ruwãh, Dr. Hanifullah Syukri mengulik Al Quran dan Sastera Melayu, dan Dr. Eizah Mat Hussain sebagai pembicara terakhir membahas tentang Puisi Melayu Tradisional, sesi ini dimoderatori oleh Prof. Madya Dr. Norhayati Ab. Rahman.
Selang setiap sesi direnyahkan dengan diskusi, antusiasme peserta tertumpah dari beberapa pertanyaan yang terangkum. Misalnya Dosen Sastra Indonesia FIB, Dra. RR Chattri Sigit Widyastuti, M.Hum mencurahkan keingintahuan terkait sesomba pada Dr. Eizah. “Sesomba merupakan pantun masyarakat adat tertentu, didalamnya berisi tentang cerita pelipur lara” jawab Dr. Eizah.
Sesi kedua dimoderatori oleh Dr. Dwi Susanto dengan menghadirkan Dr. Madiawati Mamat Mustaffa yang membahas Kesusasteraan Elektronik, Riana Wati, S.S., M.A menjabarkan Postislam, Cybersastra, Budaya Pop, Creative Writing, Dr. Ummi Hani Hassan tentang Penulisan Kreatif, dan Bagus Kurniawan, S.S., M.A yang menyinggung perihal Kemunculan Budaya Pop dalam Sastra Melayu Klasik/Populer: Marxis, Culture Studies.
Selang rehat makan siang dan sholat, sesi ketiga dibuka oleh dosen mata kuliah telaah drama FIB, Albertus Prasojo, M.Sn dengan menerangkan materinya yang berjudul Sastra Wayang dan Drama Indonesia, Seni Pertunjukan, kemudian Prof. Norhayati Ab. Rahman mengulik Kesusastraan Bandingan, Prof. Bani Sudardi memberikan pemahaman terkait Batik Jawa dan Kesastraan, dan Dr. Nurhamizah Hashim berdawai terkait Kesusastraan Remaja.
Sesi pamungkas yang dimoderatori oleh Dr. Miftah Nugroho, M.Hum menghadirkan Prof. Dr. Hashim Ismail menjelaskan tentang Cerpen Melayu, Dr. Dwi Susanto memaparkan Penelitian Mahasiswa Bidang Sastra di FIB UNS, Prof. Madya Dr. Tengku Intan Marlina Tengku Mohd Ali membawakan materi bertema Penyuntingan Sastera, dan Dr. Trisna Kumala Dewi menjabarkan Kelisanan/Tradisi Lisan, Jawa.
Prof. Dr. Tri Wiratno, M.A, Wakil Dekan Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan FIB UNS, mengaku sangat berbangga kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik. Menurut beliau tajuk pembahasan yang diambil sangat menarik dan diharapkan mampu membuka jendela pemaham pada dosen dan mahasiswa akan kurikulum pengajaran kesusastraan antar bangsa. (Rensi)