Page Detail

Dua Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB UNS  Ikut Menyuarakan Pelestarian Laut Lewat Puisi

Dua Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB UNS Ikut Menyuarakan Pelestarian Laut Lewat Puisi

 

Sastra selain dapat dinikmati sebagai hiburan juga mampu menjelma menjadi pengritik tajam yang halus. Melangkah dengan pemahaman tersebut, dua Dosen Program Studi (prodi) Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB)  Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof. Dr. Bani Sudardi,  M.Hum., dan Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A. turut serta bergabung dengan Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) melahirkan sebuah video kompilasi lantunan puisi dengan judul Parade Digital 58 Pelantun Puisi: Menyapa Laut, Menyuarakan Di Mulut.

 

Video yang berdurasi hampir dua jam ini diunggah di Kanal Youtube Muhammad Zamroni (salah satu tokoh di HISKI) pada Kamis (10/11/2022). Semua pelantun membacakan puisi yang mereka ciptakan sendiri, Asep Yudha melalui puisi Samuderapun Bertasbih mengingatkan kita akan alam yang indah ini merupakan titipan dari Sang Esa. “Ombakpun melantunkan dzikir, mengingatkan kita akan keagungan Allah, gemuruhnya itu seolah firman yang mengarahkan kita selalu berbuat baik, salah satunya adalah merawat semesta ini” katanya.

 

Prof. Bani melalui puisinya yang berjudul Perjalanan Malam menceritakan suatu kenangan manis kala perjalanan dengan menggunakan transportasi laut. Melalui isi ini dapat diinterpretasikan bahwa perjalanan jalur air itu memiliki daya pikat, serta memberikan kenyamanan. “Melalui puisi ini saya ingin coba mengemas keindahan transportasi laut dengan membubuhkan unsur romansa. Selain itu puisi Perjalanan Malam ini memberikan gambaran bahwa melalui transportasi laut terdapat banyak dinamika rasa” ungkapnya.

 

Video kumpulan puisi ini merupakan alarm atau pengingat kita untuk menjadi makhluk yang peduli bahkan empati terhadap keindahan laut, selain hal tersebut anggota HISKI juga ingin memberikan tuntunan agar setiap aspek masyarakat menjaga kebersihan lautan. Harapan kedepan melalui video ini banyak masyarakat yang paham untuk menempatkan laut sebagai ciptaan Tuhan, selayaknya dijaga dan dilestarikan. (Rensi)