Page Detail

Dosen Sastra Arab FIB UNS Ajarkan Literasi Keindonesiaan di Malaysia

Dosen Sastra Arab FIB UNS Ajarkan Literasi Keindonesiaan di Malaysia

Dosen Program Studi (prodi) Sastras Arab Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS), Dr. Reza Sukma Nugraha, M.Hum., melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat kolaborasi internasional (PMKI) menjadi pengajar dalam pelatihan literasi bilingual berbasis kebudayaan Indonesia di Sanggar Bimbingan Pandan Jaya, Kuala Lumpur, Malaysia (15-18/07/2024).

Sanggar Bimbingan Pandan Jaya merupakan “sekolah” informal untuk anak-anak migran Indonesia. Sanggar tersebut dikelola warga negara Indonesia yang tinggal di Malaysia. Banyaknya anak warga Indonesia yang lahir di Malaysia dan tidak seluruhnya mendapatkan pendidikan yang baik menjadi tujuan didirikannya sanggar bimbingan. “Hidup jauh dari tanah air membuat anak-anak pekerja migran Indonesia tidak memiliki kesempatan yang luas untuk mengenal negaranya. Anak-anak tersebut dibawa merantau sejak kecil, bahkan lahir di negara tempat orang tuanya mengadu nasib,” terang Dr. Reza.

Dr. Reza mengenalkan batik sebagai budaya Indonesia. Selain itu, dosen Sastra Anak tersebut juga melatih anak-anak untuk tampil berani dan percaya diri dengan bercerita (story-telling) dalam dua bahasa. “Anak-anak di sini semua sangat excited ketika diajari membatik. Mereka semua tahu itu kalau mereka asli Indonesia. Ada yang asal Gresik, Madura, dan Lamongan. Tapi mereka tidak tahu di mana kota itu karena tidak pernah dibawa ke Indonesia,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Dr. Reza juga meluncurkan buku grafis Aku Cinta Batik yang ditulisnya bersama tim. Melalui buku itu, diharapkan anak-anak memiliki wawasan lebih luas tentang batik dan Indonesia secara umum. “Selain mempromosikan batik dan mengajari literasi dua bahasa, buku ini juga menunjukkan bahwa saya sebagai representasi UNS juga turut peduli dengan kehidupan anak pekerja migran,” imbuhnya.

Menutup kegiatan, Dr. Reza juga berkesempatan berdialog dengan Kedutaaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur. Dalam kesempatan itu, Sohehnudin, perwakilan KBRI Kuala Lumpur menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan pelatihan literasi ini. “Di Malaysia masih banyak sanggar bimbingan lain. Anak-anak di setiap sanggar memerlukan kegiatan serupa. Kami sangat senang kalau perguruan tinggi melalui dosen dan mahasiswa mau menyelenggarakan pengabdian atau KKN di sini. Kalau bisa, setiap bulan ada,” pungkasnya. (Rilis Pers TIM/Humas FIB UNS)