Page Detail

Dosen Prodi Sastra Indonesia Memaparkan Pemanfaatan Digitalisasi Naskah  dalam Webinar Internasional Dreamsea

Dosen Prodi Sastra Indonesia Memaparkan Pemanfaatan Digitalisasi Naskah dalam Webinar Internasional Dreamsea

Dosen Program Studi (prodi) Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS, Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A. menjadi narasumber dalam kegiatan yang diadakan oleh Digital Repository in Southeast Asia (Dreamsea) bertajuk Pemanfaatan Manuskrip Digital dalam Bidang Akademik pada Kamis siang (06/01/2022) secara daring melalui platform Zoom Meeting.

Melalui materinya yang berjudul Pemanfaatan Manuskrip Digital Asep berpendapat bahwa Para peneliti naskah Nusantara harus mulai melakukan terobosan dalam digitalisasi naskah. “Melalui metode yang saya ajarkan di Sastra Indonesia FIB ada tiga tahapan digitalisasi naskah, pertama adalah membuat digital dari manuskrip, yang kedua menyuguhkannya dalam versi E-manuscrips, Keebook, Digibook, maupun Flipbook¸ tahap ketiga pemanfaat isi yang terkandung untuk aspek yang lebih luas” terangnya.

Dalam seminar Internasional ini dosen mata kuliah tekstologi tersebut juga berbicara tentang ragam transformasi teks naskah menjadi bahan tontonan berupa seni pertunjukan dan film. Selain hal tersebut Asep juga merasa optimis, jika pengelola lembaga pendidikan bidang filologi dapat menyikapi tren dengan strategi-strategi yang tepat, maka stigma dan mitos buruk yang melekat pada bidang kajian pernaskahan dapat dipatahkan.

“Selama ini banyak anggapan yang menyatakan bahwa mahasiswa filologi akan lama lulus karena kerja dua kali (mencari naskah, mengganti aksara, kemudian mengkaji) dibanding peminatan sastra atau linguistik, padahal jika dicermati dan kita paham strateginya filologi bukan momok tapi ladang berkah untuk semua orang, pasalnya dari naskah kita dapat menggali banyak informasi baik ilmu pengetahuan, kesehatan, sastra, dan sejarah” lugas Asep.

Akhir pemaparannya Asep mengamati ada perubahan positif sejak tahun 2006. Dia mencatat perubahan itu tak sebatas menambah ketersediaan naskah digital sebagai bahan kajian, namun juga keanekaragaman tema dan pendekatan teoritisnya. Selain Asep, Giuseppina Monaco dari University of Naples “L’Orientale”, Italy dan Muhammad Nida Fadlan dari Dreamsea, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga diundang sebagai narasumber.  (Rensi)