Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB UNS Bahas Mitos Pangeran Samudra
Membentangkan legenda mitos Pangeran Samudra, Ketua Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS), Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A., menjadi narasumber dalam kegiatan hasil kerja sama antara FIB UNS dan Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta, Jagongan, pada Jumat (13/12/2024) pagi mengudara melalui siaran langsung RRI Pro 4 FM.
Melalui materinya Asep menerangkan bahwa Pangeran Samudra terkenal dengan misterinya yang berkembang di Gunung Kemukus. Beliau merupakan anak raja Majapahit terakhir yaitu Raja Kertabumi Bhre Wirabhumi dan Dewi Ontrowulan. “Pangeran Samudra merupakan salah satu tokoh masyarakat yang ikut menyebarkan agama Islam pada masa itu. Namun, seiring perkembangan zaman, cerita-cerita negatif kian berkembang di sekitaran Gunung Kemukus, Sragen,” jelasnya.
Asep juga menambahkan Gunung Kemukus menjadi destinasi ziarah masyarakat yang terletak di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Lokasi ini menjadi tempat peristirahatan terakhir Prabu Brawijaya V dan Pangeran Samudra. Meski menjadi tempat peziarahan terkenal, Gunung Kemukus juga menyimpan misteri lain di dalamnya, yaitu stigma tentang tempat mencari pesugihan.
“Selaku akademisi dan peneliti saya mencoba turun ke lapangan untuk menggali data tentang pembelokan cerita ini. Ternyata ini rekayasa Belanda yang takut jika rakyat Jawa dipersatukan kembali oleh bangsawan. Jadi dibuat agar rakyat jauh dari ulama,” ungkapnya.
Stigma negatif yang berkembang di Gunung Kemukus ini harapannya kembali pulih dengan bantuan pihak-pihak yang lain. Sehingga kehidupan masyarakat di wilayah sekitarnya juga normal kembali. Hal yang dapat dilakukan adalah kembali menggiatkan ziarah keagamaan dengan menggelar kajian akbar yang dan mengundang ulama-ulama di Indonesia, sehingga Gunung Kemukus kembali dikenal sebagai tempat ziarah agama. (Rilis Pers Nimas/ Humas FIB)