Berani Hadapi Tantang Kunci Mahasiswa FIB Lolos Pendanaan Start Up Contest Digital Preneur UNS
Berani adalah kunci awal menjemput mimpi, sepenggal kalimat itu yang dimaknai dan dilakukan oleh Mochamad Akbar Raihan, mahasiswa Program Studi Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), UNS. Terbukti ketika dirinya menjadi salah satu mahasiswa FIB, yang berhasil lolos Pendanaan Start Up Contest Digital Preneur Universitas Sebelas Maret. Gigih, ulet dan kreatif patut mendeskripsikan sepak terjang Raihan dalam berwirausaha. Siapdekor, begitu mahasiswa semester 3 ini menyematkan nama pada usahanya.
Siapdekor sendiri bergerak dibidang pelayanan jasa pembuatan acara dan dekorasi, usaha ini Raihan tekuni sejak masih duduk di bangku SMA, arti nama tersebut diambil dari implementasi wujud kesiapan Siapdekor mewarnai acara dengan keindahan dekorasinya. Mengemas apik dengan lebih struktural dibagian produksi dan publikasi Siapdekor, akhirnya mahasiswa yang hobi membaca itu berani mengajukan proposal Start Up Contest Digital Preneur dan lolos pendanaan.
“Siapdekor sudah saya tekuni sejak masih di bangku sekolah. Saat itu masih event organizer kecil-kecilan yang mengorganisir event kecil seperti table setting dan party decoration. tapi lambat laun, sedikit demi sedikit produk dan jasa Siapdekor terus bertambah, sistem pelayanan konsumen kami juga benahi dengan lebih tersruktur. Nama Siapdekor sendiri menjadi harapan agar kami menjadi event organizer yang selalu siap untuk mendekorasi dan mengorganisir berbagai event” paparnya.
Angin semilir meniup helai rambut panjang mahasiswa kelahiran Jakarta ini, sembari sesekali membenarkan letak kacamatanya. Raihan menuturkan bahwa rasa takut adalah faktor utama membuat prestasi terpasung, langkah yang tepat adalah beranikan diri menuju mimpi, walau apapun itu rintangannya selama ada keberanian, pasti semua akan teratasi. Harapan itu juga di letakkan pada Siapdekor, siap menghadapi masalah untuk melangakah.
“Ini juga pesan untuk saya pribadi. Ayo beranikan diri. Takut boleh, tapi jangan jadikan ketakutan itu sebagai penghalang buat kita melangkah maju. saya percaya bahwa ketakutan adalah musuh terbesar kita untuk berkembang. Jadi kita harus berani untuk mengambil apapun kesempatan dan peluang yang ada di depan kita”pungkasnya.