Belajar Tentang Kebajikan dan Kebijaksanaan dari “Kresna Meguru” dalam Pagelaran Wayang Kulit Dies Natalis ke-47 UNS
Menyibak mega mendung tepat di sudut langit Pendapa Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) pada Sabtu malam (18/03/2023) digelar Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Kresna Meguru sajian Ki Dr. Ir. Warsena Slenk, M.Si. dalam rangka menggenapi kemeriahan Dies Natalis ke-47 UNS, tahun ini Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS kembali diberikan kehormatan menjadi koordinator penyelenggara pagelaran.
Iring-iringan penari dari mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Kemahasiswaan (ormawa) Badan Koordinasi Kesenian Tradisional (BKKT) UNS menghantarkan segenap Pimpinan UNS memasuki pendapa. Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, M.Hum. dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk menghadapi perubahan zaman yang sangat dinamis, kita perlu kreatif dan inovatif salah satunya menyelipkan beberapa pengajaran melalui pelbagai aspek.
“Kita bersama mengetahui bahwa pertunjukan Wayang itu bukan hanya totonan namun juga tuntunan, oleh karena itu mari kita menyaksikannya dengan seksama niscaya nilai-nilai luhur akan bisa ditangkap untuk menata aspek kehidupan. Melalui Kresna Meguru semoga kita bisa belajar bersama mengapai kebajikan dan kebijaksanaan” papar Prof. Jamal dengan lugas.
Prof. Jamal juga menyinggung bahwa Dies Natalis ke-47 UNS ini merupakan suatu momentum untuk mengabdi kepada bangsa dan negara dengan lebih baik lagi. “Sebagai wujud nyata kita mengabdi kepada tanah air yaitu kita (Sivitas Akademika UNS) menciptakan pelbagai penelitian maupun terobosan segar terkait ilmu pengetahuan dan teknologi” imbuhnya.
Cerita Kresna Meguru sendiri berpusat pada tokoh Narayana (Kresna muda) yang berguru kepada Resi Padmanaba, berbagai ilmu dan kesaktian telah dipelajari serta dihayati dengan baik. Pada kesempatan inilah, Narayana ingin membuktikan kesaktian semua ilmu yang dipelajari sekaligus ingin menunjukkan kemampuannya untuk menyelamatkan Kayangan dari kehancuran menuju kedamaian. (Gar/Rensi)