Bayu Aji Prasetya Mahasiswa Sastra Indonesia FIB UNS, Sabet Juara I Kompetisi Video Kreatif Tingkat Nasional.
Pandemi Covid-19 memang masih menghantui namun bukan hambatan prestasi mahasiswa untuk tetap bersemi, hal tersebut terbukti pada Bayu Aji Prasetya mahasiswa prodi Sastra Indonesia FIB UNS, berhasil memperoleh juara I pada kompetisi Video Kreatif Gemilang Ekonomi Pembangunan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta dengan tema Caring and Rise Up During The Corona Pandemic pada November 2020. Dalam kompetisi ini Bayu dibantu Tim Senandika yang beranggotakan Rizka Lailatul Rohmah dari Prodi D-4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi (SV), dan Ahmad Imam Syafi’I dari Prodi D-3 Agribisnis SV UNS.
Sebuah prestasi pasti terdapat kunci untuk mencapainya, hal tersebut dapat kita aplikasikan bersama guna mendulang hasil yang serupa pula. Menurut Bayu videonya mampu mendulang hasil maksimal selain ceritanya yang relevan dengan tema, mengusung gagasan yang relevan guna ditiru banyak orang yaitu menjaga kesehatan dengan olahraga dan minum air putih.
“Saat ini kita masuk era Adaptasi Kebiasan Baru (AKB), jadi tidak boleh bermalas-malasan dan bisa tetap beraktivitas seperti biasa dengan mematuhi protokol kesehatan. Dalam video, kami menampilkan seseorang yang sedang berolahraga namun tetap patuh dengan protokol kesehatan seperti berolahraga yang tidak membutuhkan banyak orang, menggunakan handsanitizer setelah selesai, dan minum air putih agar badan tetap sehat. Dalam video ini kami menekankan pada rajin olahraga dan minum air putih minim 8 gelas setiap hari” terangnya.
Kompetisi video UAD ini dilakukan secara daring, dengan alur peserta mengunggah video mereka melalui Instagram dan menandai akun panitia, proses penjurian, kemudian pengumuman juara. Bayu mengaku sangat bersyukur dan senang saat timnya diumumkan meraih juara 1 karena pada awalnya mereka tidak mendapat juara.
“Diumumkan menjadi juara kami sangat senang, Alhamdulillah perjuangan membuat video tidak sia-sia. Awalnya tidak ada nama kami di pengumuman pemenang, kemudian satu jam setelahnya ada ralat pengumuman. Di sana terdapat nama kami terpampang sebagai juara I, entah apa yang terjadi kata panitia ada kesalahan teknis dari juri” ungkapnya.
Proses tidak akan membohongi hasil, dari Bayu kita belajar untuk melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, selain itu penting untuk diperhatikan bahwa sebuah karya harus mengusung tema yang relevan, agar tidak hanya menjadi tontonan saja namun juga tuntunan. Mahasiswa semester akhir ini berharap dapat menorehkan prestasi sebanyak-banyaknya sebelum lulus dari UNS. “Meskipun saya bisa dibilang mahasiswa semester tua, tapi saya ingin ada hal yang bisa diberikan sebagai pengganti salah satunya dengan torehan prestasi. Semoga ke depan bisa terus membanggakan kampus tercinta sebelum lulus” pungkasnya (Rensi)