Page Detail

Bahas Manuskrip dan Darurat Sampah Prodi S-3 Kajian Budaya FIB UNS dan Prodi S-3 Kajian Budaya FIB UNUD Gelar Narasi Kebudayaan Seri 2

Bahas Manuskrip dan Darurat Sampah Prodi S-3 Kajian Budaya FIB UNS dan Prodi S-3 Kajian Budaya FIB UNUD Gelar Narasi Kebudayaan Seri 2

Mengingat bahwa budaya dapat menjadi solusi guna menyelesaikan pelbagai tantangan yang ada dalam masyarakat, kembali Pogram Studi (prodi) S-3 Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Prodi S-3 Kajian Budaya FIB Universitas Udayana (UNUD) serta Asosiasi Kajian Budaya Indonesia (AKBI),  menggelar webinar kajian budaya bertajuk Narasi Kebudayaan Seri 2 secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Jumat (19/04/2024) lepas tengah hari.

Asep Yudha Wirajayas, S.S., M.A. (FIB UNS) dan Ir. Anak Agung Gede Agung Dalem, S.T., M.T. (FIB UNUD)  hadir sebagai narasumber dalam seminar ini. Dekan FIB UNS, Prof. Dr. Warto, M.Hum. melalui sambutannya mengatakan bahwa kajian budaya memiliki banyak prespektif yang dapat dijadikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat.

Kegiatan kali ini mengangkat tajuk tentang Daya Kajian Budaya Memaknai Manuskrip dan Darurat Sampah. Narasumber pertama Asep Yudha dalam materinya yang berjudul Manuskrip Berkelindan dalam Kajian Budaya menyinggung tentang fungsi teks dalam naskah keagaman. “Naskah yang ditulis oleh para ulama Nusantara beragam fungsi mulai dari fungsi kritik hingga pemberdayaan terhadap kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik” paparnya.

Asep Yudha juga menambahkan bahwa dalam naskah keagamaan terdapat ajaran-ajaran untuk merawat kebersihan lingkungan. “Secara khusus naskah keagamaan tidak begitu kentara tentang menangani sampah. Namun, dalam naskah keagamaan juga terdapat syair nasihat yang ada di dalamnya berisi tentang ajaran untuk merawat kebersihan tentang lingkungan. Serat Centini juga terdapat ajaran untuk menjaga kelestarian lingkungan” imbuhnya.

Narasumber kedua Ir. Anak Agung Dalem melalui materinya yang berjudul Darurat Sampah Menjerat: Apa Daya Kajian Budaya? Mengatakan bahwa regulasi dan mekanisme penanganan sampah telah dilakukan belum mampu mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, bahkan semakin kompleks dan rumit.

Kepala Prodi S-3 Kajian Budaya FIB UNS, Dra. Sri Kusumo Habsari, M.Hum., Ph.D. menutup Narasi Kebudayaan Seri 2 dengan rasa syukur karena terjalinnya kerja sama antara  Prodi S-3 Kajian Budaya FIB UNS, Prodi S-3 Kajian Budaya FIB UNUD, dan AKBI, beliau juga berharap melalui kegiatan semacam ini kajian budaya dapat merangkak untuk bangkit guna memberikan suatu terobosan baru guna menyelesaikan masalah sosial serta memperkaya penelitian. “Dari kegiatan ini kita dapat memahami naskah merupakan obyek penelitian yang kaya akan makna dan dapat dikaji secara lebih mendalam dengan berbagai teori, serta dapat melihat sampah tidak hanya tentang cara membuangnya namun kita bisa melihatnya dari kacamata sosial” pungkasnya. (Humas FIB UNS)