
Alumni Mengajar Prodi S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS Bahas Peluang Karir Lulusan Linguistik
Program Studi (prodi) S-2 Ilmu Linguisik Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar Alumni Mengajar pada Jumat (20/6/2025) siang secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini mengusung tajuk Human Computer Interaction: Peluang Karir Lulusan Linguistik dalam Bidang Fonetik dan Teknologi AI. Sementara itu, Habib Rois, S.Pd., M.Li. (Staf Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember) hadir sebagai narasumber.
Ketua Prodi S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS, Dr. Arifuddin. Lc., M.A., dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan gagasan dari dekanat sebagai bentuk kontribusi alumni memberikan tambahan informasi pada mahasiswa. “Monggo dimanfaat dengan sebaik mungkin kegiatan ini. Saya yakin akan berguna untuk memperkaya pemahaman kita semua terkait peluang karir lulusan linguistik,” jelasnya.
Membuka Alumni Mengajar, Wakil Dekan Bidang Alumni dan Kemahasiswaan FIB UNS Dr. Yusana Sasanti Dadtun, S.S., M.Hum. mengutarakan rasa terima kasihnya pada prodi karena telah menggelar kegiatan yang bermanfaat.“Alumni Mengajar merupakan program dari dekanat karena kegiatan semacam ini merupakan instrumen penting yang tercatat dalam lembar borang akreditas. Alumni dirasa dapat memberikan wawasan yang luas untuk para mahasiswa, baik secara akademik ataupun nonakademik,” paparnya.
Habib melalui materinya yang berjudul Human Computer,Interaction (HCI)Multidisipliner dalam Bidang Liguistik, menjelaskan tentang linguistik sebagai fondasi interaksi. “Cabang lingustik dapat direlevansikan dalam HCI. Misalnya, fonetik relevansinya dalam HCI dapat dijadikan alat untuk analisis suara, pengenalan ucapan, deteksi intonasi, dan emosi,” jelasnya.
Alumni Prodi S-2 Ilmu Linguistik FIB UNS tahun 2022 ini juga menjelaskan peran fonetik dalam HCI dan Artificial Intelligence “Fonetik penting dalam melatih mesin mengenali bunyi bahasa manusia, segala sistem yang mengubah teks menjadi suara butuh pengetahuan fonetik. Lulusan fonetik dapat membantu dalam intonasi, tekanan, dan naturalness suara sintetis,” imbuh Habib. (Humas/WDII FIB UNS)